Induk

Covid-19 Kian Menanjak Jangan Longgarkan PSBB

Rabu 05 Agu 2020, 06:00 WIB

PANDEMI Covid-19 di seluruh dunia belum juga berakhir. Bahkan, beberapa negara yang semula sudah berhasil menurunkan angka penyebaran virus corona, kembali menghadapi kasus tersebut karena angka wabah meningkat lagi. Di Indonesia, penyebaran virus mematikan itu juga belum bisa dikendalikan.

Setiap hari informasi kasus Covid-19 memenuhi surat khabar dan berita di berbagai website. Belum ada penurunan signifi kan angka kasus positif corona maupun angka kematian. Sebaliknya data kasus ini terus menanjak. Data hari perhari, lonjakan terus terjadi, hanya sebagian wilayah saja yang melaporkan tidak ada penambahan kasus.

Data harian secara nasional Selasa 4 Agustus 2020, angka kasus positif bertambah 1.922 hingga total menembus angka 115.056, sembuh 72.050, meninggal dunia 5.388 orang. Kita juga kehilangan 74 dokter dan puluhan perawat yang gugur akibat Covid-19 setelah tertular pasien yang tengah ditangani.

Di Jakarta, angka kasus positif juga terus bertambah seiring dilakukannya test swab terhadap warga. Data harian Senin (4/8) wilayah DKI Jakarta ada penambahan signifi kan yakni 489 kasus sehingga total menjadi 22.443 kasus positif. Pasien meninggal dunia juga bertambah, salah satunya anggota DPRD DKI, Dani Anwar.

Angka-angka kasus di atas sudah memberi gambaran betapa pandemi Covid-19 masih menakutkan. Sayangnya, kepedulian masyarakat kian hari semakin luntur. Protokol kesehatan tidak dipatuhi, social distancing pun semakin longgar. Ini yang membuat penularan terus terjadi.

Pemerintah sempat memprediksi, puncak kasus virus corona di Indonesia terjadi pada Mei dan mulai melandai pada Juli ini. Nyatanya, hingga Agustus ini data yang di-update tiap hari oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terus meningkat dengan munculnya klaster-klaster baru. Padahal aturan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) mulai dilonggarkan menyambut ‘new normal’.

Melihat fakta tersebut, pemerintah sebaiknya mengkaji ulang kelonggaran-kelonggaran yang terkanjur diberikan kepada masyarakat termasuk pelaku usaha. Karena krisis kesehatan semakin mengkhawatirkan. Bila pemerintah terus bersikap permisif, dikhawatirkan terjadi ledakan kasus Covid-19.**

Tags:
IndukInduk Opinicovid-19Covid-19 Kian MenanjaJangan Longgarkan PSBBposkota.co.id

Reporter

Administrator

Editor