JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyatakan, pemberlakuan kembali ganjil genap di 25 ruas jalan Ibukota, bentuk dari emergency break (rem darurat) Pemprov DKI, seiring melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta.
Selain itu, menurutnya lalu lintas di Jakarta juga mengalami peningkatan volume kendaraan yang signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DKI, di beberapa titik pengamatan, volume lalu lintas Ibukota bahkan sudah mendekati kondisi normal.
Berdasarkan dua hal tersebut, maka Pemprov DKI Jakarta pun mengambil langkah dengan menarik rem darurat dalam rangka mengurangi kepadatan lalu lintas dan pengendalian penduduk.
Baca juga: Ini Alasan DKI Kembali Berlakukan Ganjil Genap di Tengah Pandemi Corona
"Berdasarkan Pergub 51/2020 ada dua emergency break, yang pertama dengan ganjil-genap dan yang kedua dengan kembali ke pelaksanaan PSBB," ujar Syafrin, saat lakukan sosialisasi ganjil genap, di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (2/8/2020).
"Yang sekarang kita lakukan menerapkan pembatasan lalu lintas. Kenapa ini jadi opsi? Karena berdasarkan kajian, setelah SIKM ditiadakan maka tidak ada lagi instrumen pembatasan pergerakan orang di Jakarta," sambungnya.
Baca juga: Ingat! Ganjil Genap Berlaku Besok, Pengendara Diminta Perhatikan Ini
Dengan diberlakukannya kembali Ganjil Genap, Syafrin berharap mobilitas penduduk di Jakarta kembali dapat dikendalikan. (yono/ys)