Nasional

Uji Klinis Fase III Vaksin Corona Diharapkan Cepat Selesai Demi Atasi Pandemi

Jumat 31 Jul 2020, 08:21 WIB

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa segala cara harus dilakukan dalam menemukan vaksin untuk upaya pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 yang saat ini masih sangat massif penyebarannya di seluruh dunia.

 Dalam perkembangannya, saat ini vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Sinovac asal China telah memasuki tahap uji klinis ketiga, yang tidak hanya dilakukan di Indonesia melainkan juga di beberapa negara lain di dunia, guna menyesuaikan karakteristik manusia di masing-masing negara.

 “Segala macam cara untuk menemukan vaksin harus dilakukan. Uji klinis yang dilakukan untuk vaksin Covid-19 dari negeri China adalah uji klinis ketiga, dimana uji klinis pertama dan kedua yang dilakukan dengan memakai sample manusia sudah dilakukan sudah dilakukan di negara China,” ucap Dasco.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menyampaikan melalui PT Bio Farma sebagai Holding BUMN farmasi dan produsen vaksin akan segera melakukan uji klinis tahap III terhadap vaksin Covid 19 dari Sinovac, Tiongkok pada 3 Agustus 2020.

Erick yang juga menteri BUMN itu optimis setelah vaksin ditemukan dalam beberapa bulan ke depan ekonomi akan segera pulih lebih cepat bahkan tidak lama lagi diprediksi akan kembali normal.

Terkait rencana uji klinis tahap III vaksin Covid-19 ini, pengamat BUMN Toto Pranoto meminta publik untuk tidak meragukan kemampuan Bio Farma sebagai BUMN penghasil vaksin.

“Bio Farma merupakan perusahaan yang berusia lebih dari 100 tahun . Bio Farma juga dinilai sebagai "prominent company" dalam menghasilkan vaksin , telah diakui WHO dan semua lembaga internasional serta telah melakukan ekspor ke lebih dari 100 negara,” ujar Toto.

Menurutnya, dengan latar belakang seperti ini tidak ada keraguan bahwa Bio Farma akan mampu melakukan uji klinis tahap III dengan baik.

Kendati demikian, Toto menyarankan agar perlunya kerjasama dan koordinasi kuat yang dilakukan Bio Farma bersama perguruan tinggi , pemerintah daerah, BPOM dan para pemangku kepentingan lainnya supaya uji klinis tahap III bisa dilakukan dengan cepat namun sesuai SOP yang ada. “Koordinasi dan kerjasama yang kuat agar uji klinis cepat terlaksana,” urainya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengungkapkan sampai saat ini progres persiapan vaksin Covid-19 baru menyentuh 30 persen.

Kendati angkanya terbilang masih rendah, Amin menyebutkan bahwa progres yang sudah dijalani ini justru merupakan pondasi atau dasar dari tahapan riset selanjutnya. 

"30 persen itu adalah kalau kita bikin rumah, kita bikin pondasinya dulu bagian terpenting. Biasanya setelah pondasi selesai ke depan akan lebih cepat," tutur Amin.

Eijkman diberi batas waktu sampai Maret 2021 untuk merampungkan riset terkait vaksin Covid-19. Terkait batas waktu yang diberikan pemerintah ini, Amin optimistis bisa menepatinya.

Bahkan, ia yakin produksi vaksin atas prakarsa Eijkman bisa dilakukan setidaknya Februari 2021 mendatang.

"Insya Allah bisa lebih cepat. Tapi ya tidak lebih cepat 6 bulan juga, agak sulit. Tapi kami berupaya proses yang bisa diperpendek akan kami lakukan. Tapi terkait dengan tumbuhnya sel dan virus tak bisa dipercepat," katanya. (win)

Untuk saat ini, riset vaksin Covid-19 yang dijalankan Eijkman sudah sampai proses pengembangan antigen, berupa protein rekombinan. Protein ini mewakili protein spike atau protein S dan protein N atau nucleocapsid yang menjadi sasaran vaksin.

"Karena dua mekanisme itu adalah dua mekanisme yang harus diblok oleh antibodi," tuntas Amin. (win)

Tags:
Uji Klinis Fase IIIVaksin CoronaDiharapkan Cepat SelesaiDemi Atasi Pandemi

Reporter

Administrator

Editor