BEKASI – Warga Perumahan Harapan Indah, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria yang bermukim di RW 16 sampai 20 selalu merasakan kebanjiran rumahnya setiap kali musim hujan.
Masyarakat setempat menilai derita itu dirasakan imbas dari belum adanya perbaikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi terhadap sungai yang melintasi perumahan mereka.
“Setiap tahun kalau musim hujan rumah selalu kebajiran sampai selutut orang dewasa,” kata Jackson, warga setempat, Jumat (31/7/2020).
Ditambahkan, tinggi air kemungkinan bisa lebih kalau tidak ada jembatan tumpang yang menghalangi aliran Kali Kapuk . “Makanya kami menolak keras pembongkaran jembatan itu.Ada jembatan saja banjir selutut apalagi kalau dibongkar bisa terendam rumah kami,” katanya lagi.
Sementara Monang Tambunan,warga RW 17 menimpali, pembongkaran tidak boleh dilakukan sampai ada pengerjaan dari hulu dari hilir sungai diperbaiki.
“Sehingga aliran air di sungai bisa berjalan dengan baik. Pemkot seharusnya bisa membuat akses Kali Kapuk ini ke BKT, karena BKT dibangun trilyunan rupiah ,masa tidak bisa padahal jaraknya kurang dari satu kilometer,” paparnya lagi.Monang berharap ada kordinasi yang baik dari pihak pengembang dengan jajaran di Pemkot Bekasi.
Monang bersama warga lain juga mengaku kecewa dengan Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang rencananya akan datang mengunjungi lokasi pada Kamis (30/7/2020) yang ternyata tidak datang.
“Kami kecewa menanti kedatangan pak wali namun tidak jadi datang,” tambah Monang. Informasi dihimpung, rencananya Walikota Bekasi Rahmat Effendi akan menemui warga setelah meninjau rencana pembangunan pompa dan bangunan pelengkapnya di area DAS Kali Blencong.
Sebelumnya warga berunjuk rasa memprotes rencana pembongkaran jembatan tumpang pada Selasa (28/7/2020). (yahya/tri)