Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Kriminal

Ayah Yodi Yakin Anaknya Dibunuh, Polisi: Kami Memahami Psikologis Keluarga

Selasa 28 Jul 2020, 20:00 WIB

JAKARTA – Hingga kini keluarga Editor Video Metro TV Yodi Prabowo belum percaya dengan hasil penyelidikan Dit Reskrimum Polda Metro Jaya bahwa Yodi tewas diduga kuat akibat bunuh diri. Keluarga yakin Yodi dibunuh melihat kondisi anaknya tewas di pinggir Tol Jorr Ulujami, Jakarta Selatan.

Sang Ayah, Suwandi ragu anaknya mengalami depresi dengan hasil analisanya yang menjadi dasar atas keraguan tersebut. Pasalnya, ia meyakini tidak ada orang yang mau bunuh diri menusuk sampai empat atau lima kali tubuhnya. Apalagi Yodi merupakan anak yang manja.

"Saya enggak percaya, melukai sampai empat lima kali di jaketnya juga tidak ada darah. Yodi itu kalau luka sedikit aja manjanya minta ampun sampai nangis-nangis," kata Suwandi, Selasa (28/7/2020).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengaku, memahami kondisi psikologis keluarga yang mungkin belum bisa menerima kenyataan Yodi meninggal dunia. 

Tubagus enggan berpolemik dengan keluarga almarhum Yodi yang tetap tak percaya anaknya tewas diduga kuat bunuh diri. Ia menyangkal bahwa di pakaian yang dikenakan Yodi banyaj ditemukan bercak darah.

"Darahnya banyak kok. Masak iya orang luka begitu nggak banyak darahnya, nggak logis. Saya tidak mau berpolemik. Itu di situ tanahnya merembes. Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya," tukas Tubagus. 

Dikatakan, ia tidak memiliki kapasitas memaksakan keluarga Yodi untuk meyakini hasil penyelidikan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian.

"Kalau saya sih wajar. Saya berempati saja, saya tidak dalam kapasitas memaksakan keyakinan, ya nggak apa-apa. Kalau masalah darahnya itu benar-benar banyak," pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan kematian Yodi diduga kuat bunuh diri. Ia tewas menusuk sendiri lehernya sebanyak 4 kali di dada dan 1 gorokan di leher. Dari hasil Puslabfor penyebab kematiannya akibat luka gorok sedalam 12 cm di bagian leher dan 4 tusukan sedalam 1-2 cm dada.

Kemudian penyebab kematian korban lantaran diduga akibat depresi akibat sejumlah permasalahan pribadinya, mulai dari hubungan asmaranya dengan dua wanita Suci dan Lusi, sakit kelamin yang dialami, hingga ketergantungannya akan narkoba atau zat psikotropika amphetamine (shabu).

Tubagus menuturkan, kesimpulan korban diduga kuat bunuh diri dari hasil penyelidikan dan analisa, mulai dari hasil olah TKP, hasil Puslabfor, Dokter Forensik, analisa Call Detail Record (CDR), hingga pemeriksaan para saksi. 

Seperti diberitakan, jenasah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7/2020) lalu. Hasil autopsi menunjukkan korban tewas sekitar 2-3 hari sebelum jenasah nya ditemukan. (ilham/win)

Tags:
yodiAyah Yodi Yakin Anaknya DibunuhpolisiKami MemahamiPsikologis Keluargaposkota.co.id

Reporter

Administrator

Editor