MESTINYA yang sudah ya sudah tak usah diungkit-ungkit. Tapi tidak dengan Ny. Tatik (35), istri anggota DPRD Banten. Ketemu bekas kekasih lama suami 5 tahun lalu, langsung dihajar. Dia marah karena Witri (30), sempat hampir saja menghancurkan rumahtangganya. Mumpung ketemu hajar saja sekalian!
Sifat pendendam itu tidak baik, bisa merusak jiwa. Gara-gara “Petisi 50” Pak Harto dulu menaruh dendam pada kelompok Ali Sadikin Cs, sampai sumber rejeki mereka juga ditutup. Itu baru “Petisi 50”, bagaimana kalau “Petisi 100”, para anggotanya diculik ngkali. Tapi gara-gara itu, orang takut sama Pak Harto. Beda sekali dengan Presiden Jokowi sekarang, dibully dan dihina hanya dijawab “aku ra papa”.
Rupanya Ny. Tatik warga Citra Raya Banten, termasuk wanita yang memarisi dendam ala Orde Baru. Dia benci sekali pada Witri, karena 5 tahun lalu rumahtangganya hampir bubar gara-gara dikacau oleh WIL. Dia sudah berusaha mencari ke mana-mana wanita itu, tapi tak pernah ketemu. Ee tahu-tahu kok muncul di Pusat Perbelanjaan, nah….. kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya. Bikin perhitungan, cewek sama cewek, memangnya gua takut?
Waktu itu suami Tatik, ayah Naen disebutnya belum jadi anggota dewan. Tapi diam-diam sudah punya “konstituen” asmara gadis bernama Witri. Gara-gara dia, rumahtangga Tatik nyaris bubar. Soalnya suami jadi lebih mementingkan WIL-nya ketimbang keluarga. Ada sejumlah gajinya yang selalu disisihkan untuk Witri, tapi Tatik tidak tahu karena katanya untuk biaya “urusan laki-laki”.
Sekali waktu Tatik berhasil memergoki Ayah Naen kencan dengan Witri. Bukan masuk hotel sih, tapi gaya mereka berdua jalan bareng, sungguh bikim dada mengkap-mengkap macam kap mesin mobil. Bergandengan mesra sekali, ceile……. Seperti Witri ini tak bisa jalan, sehingga harus selalu dibimbing.
Rasa cemburu Tatik menjadikan dia mendadak jadi kelompok sumbu pendek, meski tak pernah demo ke Monas. “Mas, tega kau mengkhinati keluarga!” teriak Tatik. Perempuan bernama Witri itu saking takutnya, langsung kabur takut diterkam Tatik yang nampak menyeringai macam anjing kena rabies. Dia hendak mengejar, tapi dicegah suami. “Lepaskan, lepaskan, biar kuhajar perempuan sundel itu….!” Teriak Tatik.
Sampai di rumah Tatik langsung menginterogasi suami tentang hubungannya dengan Witri. Kata ayah Naen ya sekedar pertemanan biasa, kalau sedikit uang bantu-bantu. Tapi suami bersilkeras sebatas itu tak sampai harus “eksekusi” ketika sudah berkoalisi. Katanya, baru 3 bulan mereka berhubungan. Tapi bagaimana Tatik mengeceknya, wong suami tak pernah dipasangi speedometer.
Tapi dendam Tatik pada Witri tak pernah hilang, kapan-kapan ketemu hendak dihajarnya. Sampai kemudian ada informasi bahwa Witri sudah menikah dengan lelaki lain. Ironisnya, yang memberi tahu juga ayah Naen suaminya. Berarti suami ka terus kontak atau memonitor perkembangan eks WIL-nya. Dari situ dendam Tatik pada Witri semakin membara.
Lima tahun telah berlalu, suami Tatik kini sudah menjadi anggota DPRD. Di kala Tatik hampir melupakan Witri, kok beberapa hari lalu dia memergoki peempuan itu di pusart perbelanjaan Banten. Emisinya langsung meledak. Ini dia! Takut buronannya kabur, Witri pun disergap dari belakang. Begitu kena langsung dihajar dan dicakar. Saampai-sampai Satpm turun tangan, membawa keduanya ke Polres Serang.
Dendam tiada ujung, sudah 5 tahun masih dikejar. (SB/Gunarso TS)