PEJABAT pemerintah dilarang rapat di hotel. Tapi di Banjarnegara Jateng, dua PNS masing-masing malah rapet di hotel, mereka adalah Susilo, 40, dan Yayuk, 35. Pas ada razia Satpol PP, keduanya kena. Tapi mereka beralasan, hanya konsultasi belaka. Pertanyaanya, konsultasi kok di hotel dan kamar dikunci lagi. Mau ngapain sih?
Untuk menghemat anggaran, Presiden Jokowi pernah melarang kementrian rapat di hotel-hotel. Di setiap kementrian kan ada ruangan khusus untuk rapat bersama. Tapi ternyata, ada juga lho PNS yang coba-coba rapat di kamar hotel. Jumlahnya hanya dua orang, laki perempuan lagi. Apa tidak mencurigakan? Ini mau rapat atau mau rapet?
Susilo adalah seorang pejabat di Pemda Banjarnegara, sedangkan Yayuk seorang guru SMP. Dua-duanya sudah punya keluarga. Tapi belum lama ini dipergoki petugas Satpol PP, keduanya dalam sebuah kamar hotel berdua-dua saja dengan posisi pintu kamar dikunci. Maka petugas Satpol PP yang sedang menggelar Operasi Pekat, segera menggedor pintu kamar hotel itu.
Saat dibuka, keduanya dalam kondisi berpakaian lengkap. Saat ditanya pada ngapain? Katanya konsultasi saja. Konsultasi kok pintu dikunci dari dalam? Apa sih yang mau dikonsultasikan? Memangnya di kantor Pemda sama sekali tak ada ruang yang bisa digunakan untuk konsultasi?
Tak urung keduanya dibawa ke Kantor Satpol PP Banjarnegara. Meskipun tak ditemukan tindak perzinaan, tak urung keduanya menjadi urusan di kantor masing-masing. Untungnya saja keduanya perpakaian lengkap. Jika sudah tidak berpakaian, tentu jadi panjang nih urusan.
Bilang saja, gerah Pak.AC hotel ngadat. (Tribun Jateng/Gunarso TS)