Kopi Pagi

Coba Lagi dan Coba Lagi

Kamis 23 Jul 2020, 07:04 WIB

Oleh Harmoko

PEPATAH mengatakan "Hiduplah  bagaikan air mengalir." Mengapa? Jawabnya, air lazimnya akan mengalir ke tempat yang lebih rendah, selalu mengalah untuk mencari celah.

Lantas bagaimana jika di depan ada hambatan? Air akan berhenti untuk menghimpun tenaga (kekuatan) sampai mampu melewati sebuah rintangan.

Filosofi yang dapat kita petik adalah upaya yang dilakukan secara terus menerus. Sikap pantang menyerah terhadap problema yang dihadapi, tetapi tetap dengan penuh perhitungan.

Jika ada hambatan di depan bukan lantas mengadu kekuatan, tetapi menyingkir mencari celah agar dapat terus maju sampai ke tempat tujuan.

Karakter pantang menyerah seperti inilah sangat dibutuhkan sekarang  ini, di saat negara sedang menghadapi beragam problema menyusul pandemi Covid - 19.

Kita tahu sejak pandemi awal Maret lalu, pengangguran bertambah, jumlah warga miskin meningkat akibat tutupnya sejumlah kegiatan industri dan perdagangan.

Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan kerja keras tak kenal menyerah agar dapat mengatasi segala problema sosial dan ekonomi.

Sikap pantang menyerah sejatinya tak asing lagi bagi bangsa kita. Para pahlawan kita telah membuktikannya  sejak era perjuangan hingga berhasil mendirikan negeri ini.

Tak berlebihan sekiranya dikatakan sikap pantang menyerah merupakan cerminan bangsa Indonesia.
Para pahlawan Indonesia memiliki sikap pantang menyerah dalam membela negara.

Para pendiri negeri tidak takut menyuarakan kebenaran demi merebut kemerdekaan meski banyak rintangan yang harus dihadapi.

Mereka terus mencoba dan mencoba sampai akhirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri tegak dan kokoh hingga kini.

Sebagai generasi penerus selayaknya meneladani sikap pantang menyerah  yang telah diwariskan para leluhur, kemudian mengaplikasinnya dalam kehidupan sehari- hari.

Kita merasakan kondisi sulit saat ini, masalah sedang menimpa negeri kita, ada di sekitar, utamanya masalah ekonomi.

Tetapi sesulit apa pun, kita harus tetap optimis. Jangan jadikan masalah sebagai momok yang dapat membelenggu kreativitas.

Kita mesti optimis bahwa masalah hanyalah sementara, saatnya akan berakhir.

Tentu, dengan kesadaran tinggi bahwa masalah dapat terselesaikan dengan tindakan nyata, sekecil apa pun tindakan akan dapat mengurai, setidaknya mengurangi beban masalah.

Menunggu masalah selesai baru melalukan tindakan, sikap yang tidak dianjurkan.

Kuncinya jangan berhenti mencoba dan berusaha. Banyak tokoh dunia sukses bukan karena tidak pernah gagal. Mereka sukses karena tiada kata menyerah, tiada henti berusaha, meski berungkali gagal lagi, dan gagal lagi, tapi bangkit lagi untuk mencapai tujuan.

Ada pelatah mengatakan "Jika tidak bisa terbang mencapai tujuan, maka berlarilah. Tidak mampu berlari, berjalanlah. Tidak bisa berjalan, maka merangkaklah."

Maknanya jangan berhenti berupaya, lakukan semampu yang dapat dilakukan.
Sekecil apa pun tindakan yang dilakukan akan bermanfaat,  ketimbang sama sekali tidak melakukan apa - apa. (*)

 

Tags:
Kopi PagiCoba Lagi dan Coba Lagiposkota.co.id

Reporter

Administrator

Editor