Duh! Gara-gara Corona, Angka Perceraian di DKI Melonjak Tinggi

Rabu 22 Jul 2020, 11:35 WIB
Banyak suami istri terpaksa cerai karena kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. (ilustrasi/freepik.com)

Banyak suami istri terpaksa cerai karena kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. (ilustrasi/freepik.com)

Sementara itu, Seketaris Dakwah MUI DKI Jakarta, KH Misbahul Munir ketika dimintai tanggapan terkait tingginya angka perceraian di Jakarta Pusat, mengaku sangat prihatin. Menurut dia terjadinya perceraian ini dikarenakan beberapa sebab mulai faktor ekonomi, KDRT dan lain-lain.

“Penyebab terjadinya perceraian ini dikarenakan masyarakat tingkat stresnya cukup tinggi. Karena di rumah saja sehingga menjadi tidak terkendali. Selain itu faktor ekonomi dan keimanan sehingga membuat mereka mengambil sikap yang tidak terkendali yang tidak seharusnya terjadi,” kata Misbahul Munir.

Ditambahkan, saat ini masyarakat sudah akrab dengan hendphone atau gadget dan media sosial sehinggga dengan mudah tercurahnya ke sana-kemari. Akibatnya, banyak yang manfaatkan kondisi seperti itu.

Mishabul Munir mengatakan faktor ekonomi saat ini juga menjadi penyebab tingginya kasus perceraian. Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan keimanan, rasa syukur dan selalu sabar dalam menghadapi kehidupan.

“Pesan saya kuatkan keimanan, banyak bersyukur dan sabar. Jika hal itu sudah terpatri dalam diri, tidak akan berdampak suami marah pada istri atau sebaliknya, sehingga tidak akan terjadi gugat cerai,” ucapnya. (wandi/ta/ird)

News Update