TANGSEL - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tahun ajaran baru 2020-2021 telah resmi dimulai sejak Senin (13/7/2020) kemarin. Namun pada KBM tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena kali ini dilakukan dengan cara daring.
Melalui proses pembelajaran dengan metode daring menjadi masalah baru bagi warga miskin, sebab memaksa setiap pelajar harus memiliki ponsel dan kuota sendiri untuk dapat mengikuti KBM tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengaku akan segera melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tangsel.
"Ini sedang dibahas oleh teman-teman di Dinas Pendidikan, apakah misalnya ada sistem peminjaman alat teknologi komunikasinya (handphone), atau misalnya membantu membelikan pulsa,"ujar Benyamin.
Ditambahkan Ben sapaan Benyamin, saat ini Pemkot sedang mengkaji penerapan KBM yang ditujukan pada Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) dan TK.
"TK dan PAUD, enggak mungkin dong belajar daring. Kemungkinan dibuat lebih kecil lagi dan dilakukan pembelajaran disalah satu rumah orang tua murid secara bergiliran. Misalnya ini dibuat 5 anak dulu, pertama belajar di rumah si A. Minggu depannya belajar di rumah si B," tutupnya.(toga/fs)