Nah Ini Dia

Kakek Nenek Sedang Kesepian Aksi Mesumnya Berujung Maut

Selasa 14 Jul 2020, 07:30 WIB

INI kisah kakek nenek tak mampu menahan hasrat. Mbah Bandi, 59, dan Mbah Marni, 55, yang jauh dari pasangannya, nekad berkoalisi di atas ranjang. Tapi Mbah Bandi jadi cemburu ketika dengar Marni punya KIL (Kakek Idaman Lain). Saking emosinya, Mbah Marni dibanting dan dicekik, ya wasalamlah!

Kesepian jauh dari pasangannya memang sangat manusiawi, berlaku 17 tahun ke atas meski bukan di gedung bioskop. Kalau sekedar teman ngobrol sih banyak, tapi mitra koalisi di ranjang dengan segala aktivitasnya?

Harus pandai-pandai bagaimana mencarinya. Jika salah mengambil tindakan, maunya mengatasi masalah malah jadi bermasalah. Apa harus menyalahkan Kantor Pegadaian?

Ternyata kakek-kakek macam Mbah Bandi, masih juga mengidap penyakit kesepian, bahkan stadium 4. Masalahnya istri tercinta sejak setahun lalu pergi jadi TKW di Malaysia.

Otomatis sebagai suami, dia tak bisa lagi bercocok tanam di ladang cinta. Padahal sebagai kakek, mestinya dia bisa meredamnya. Kalau orang beragama, kan bisa disiasati dengan berpuasa. Sebab hadits Nabi juga mengatakan, sesungguhnya berpuasa bisa mengurangi libido.

Tapi untuk berpuasa di luar Ramadan, berat rasanya bagi Mbah Bandi. Maka dia mencari pasangan yang kira-kira mampu menampung aspirasi urusan bawahnya.

Kebetulan dia punya kenalan wanita senasib, yakni Mbah Marni yang juga menyendiri karena suami ditahan polisi gara-gara narkoba. “Dia pasti juga kesepian seperti saya, kenapa nggak berkoalisi saja?” pikir Mbah Bandi dalam hati.

Warga Bandar Baru Deli Serdang itu mulai melobi Mbah Marni, siapa tahu punya platform yang sama sehingga memudahkan koalisi.

Ternyata betul, wanita oversek (lebih dari 50 tahun) itu juga merasakan hal yang sama. Maka tawaran Mbah Bandi pun diterima meski sebetulnya itu melanggar AD/RT kerumahtanggaan.

Namanya koalisi tata niaga asmara, tentu dilanjutkan dengan eksekusi. Hasilnya wow…….sama-sama puas. “Aku sudah lama nggak begini lho Mas,” kata Mbah Marni, dan Mbah Bandi pun menimpali, “Samak!”  Habis itu keduanya lalu tidur berdua, benar-benar bak suami istri padahal statusnya hanya Hak Pakai bukan Hak Milik.

Sejak itu asal ada peluang keduanya berkoalisi. Tapi belakangan ada kabar tidak enak, bahwa Mbah Marni punya KIL. Tentu saja Mbah Bandi jadi cemburu, siapa gerangan lelaki yang merebut pujaan hatinya.

Maka seperti yang terjadi beberapa hari lalu, usai berkencan si kakek mengklarifikasi  gossip yang beredar di luaran. “Benarkah kamu punya KIL, saya kurang apa?” kata Mbah Bandi.

Ternyata Mbah Marni mengakui, memang ada lelaki lain yang juga mendekati dirinya, tapi baru penjajagan alias test ombak. Tentu saja Mbah Bandi keberatan. Kok istilahnya “penjajagan”, lalu menjajaginya pakai apa? Mbah Bandi pikirannya jadi macem-macem, takut bila Mbah Marni juga sudah “dijajagi” luar dalam.

“Kamu memang perempuan murahan.” Kata Mbah Bandi. Dikatakan demikian, tentu saja Mbah Marni tersinggung. Enak saja menuduh perempuan murahan, kapan saya pasang harga berdasarkan HET (Harga Eceran Terendah)?

Memangnya bensin apa. “Kamu kalau nggak ada saya kan juga nganggur itu barang,” kata Mbah Marni bawa-bawa istilah Sutan Bhatugana almarhum.

Wah makin jadi deh, api kemarahan Mbah Bandi. Langsung saja nenek oversek itu dibanting dan dicekik hingga meninggal. Begitu Mbah Marni jadi almarhumah,  si kakek langsung kabur.

Tapi beberapa jam kemudian berhasil ditangkap lagi dan diperiksa di Polres Deli Serdang. “Habisnya dia main dua kaki.,” kata Mbah Bandi depan polisi.

Lalu maunya 8 kaki, ya ambyarrr…..Mbah. (Tribun Medan/Gunarso TS)

Tags:
Nah Ini Diakakek nenekSedang KesepianAksi Mesumnyaberujung maut

Reporter

Administrator

Editor