ADVERTISEMENT

Halte dan Trotoar di Sekitar Stasiun Senen Beralih Fungsi Menjadi Lapak PKL

Kamis, 9 Juli 2020 17:56 WIB

Share
Halte dan Trotoar di Sekitar Stasiun Senen Beralih Fungsi Menjadi Lapak PKL

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kawasan Stasiun Senen, Jakarta Pusat terkesan amburadul dan berantakan. Pasalnya halte , trotoar dan bahu jalan di kawasan tersebut berubah fungsi sebagai lapak pedagang kaki lima (PKL).

Parahnya lagi, keberadaan PKL nakal yang bertengger di Fasum berupa halte, pedestarian dan bahu jalan di kawasan jalan tersebut dibiarkan aparat Pemerintah terutama Satpol PP, Jakarta Pusat.

Pantauan dilapangan kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun, namun pemangku kepentingan yakni Satpol PP terkesan belum melakukan tidakan. Halte  yang ada di kawasan Jalan Stasiun Senen yang berubah fungsi menjadi lapak pedagang juga keberadaannya rusak dan tidak diperhatikan instansi terkait.

 “Memang kondisi ini sudah lama bertahun-tahun, tapi saya melihat belum ada tindakan dari Satpol PP,”terang Udin,52 salah seorang warga, Kamis (9/7/2020).

Menurutnya, akibat banyaknya pedagang yang memanfaatkan trotoar untuk menggelar dagangannya pejalan kaki setiap kali melintas kesulitan bahkan harus berjibaku dengan lalulalang kendaraan.

Minta kepada Satpol PP untuk tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan terhadap PKL. Bahkan ini dia menilai sepertinya aparat pemerintah tersebut terkesan tidak berani dan melakukan penataan di kawasan tersebut.

"Halte, trotoar dan bahu jalan inikan untuk warga yang ingin menunggu angkutan umum tapi malah dimanfaatkan untuk berdagang para PKL. Ironisnya, lagi PKL ini terkesan malah dibiarkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pemerintah setempat," keluh Djoko,50  pengujung Pasar Senen lainnya.

Sementara itu Lurah Senen, Sauri ketika di konfirmasi terkait amburadulnya kawasan Senen mengaku pihaknya akan segera koordinasikan dengan instansi terkait.

"Kami akan koordinasikan dengan instansi terkait. Nanti kawasan tersebut akan dilakukan penataan agar tidak semrabut lagi," kata Saurim singkat. (wandi/fs)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT