DEPOK - Emak-emak warga Depok tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, menggelar aksi demo di depan Balai Kota Depok, Kamis (2/7/2020) siang, menuntut supaya tidak ada siswa miskin ditolak masuk ke sekolah negeri di Kota Depok.
Menurut Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan, banyak anggota DKR Depok yang miskin ditolak di sekolah negeri, baik tingkat SMP maupun SMA dan SMK di Depok.
"Melalui aksi damai ini yang turun lebih banyak emak-emak ke perwakilan pendidikan propinsi Jawa Barat dan Walikota Depok," ujarnya kepada wartawan.
Dalam aksi solidaritas ini Roy menyebutkan, DKR menyatakan sikap agar Gubernur Jawa Barat dan Walikota Depok untuk menghentikan sementara proses PPDB sampai semua anak siswa miskin diterima di sekolah negeri.
"Ada sekitar 50 siswa miskin tingkat SMP dan SMA/SMK sebanyak 25-an siswa,yang belum mendapatkan sekolah. Aksi ini terpaksa dilakukan di tengah masa pandemi oleh karena para pemangku kebijakan pendidikan di kota Depok Jawa Barat tidak perduli dan menutup telinga atas pelanggaran Sila ke 5 dari Pancasila," tegasnya.
Peserta aksi kurang lebih 100 orang didominasi oleh ibu-ibu dari Relawan DKR Kota Depok, Kamis (2/7) dengan sasaran aksi ke SMA Negeri 1 Depok sebagai simbol perwakilan Dinas pendidikan Propinsi Jawa barat. Aksi akan diakhiri di Kantor Walikota Depok.
Semua peserta aksi tetap mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker. "Ya kami sadar, ini masih dalam suasana pandemi dan PSBB, tapi kami tetap harus bersuara, karena ada ketidakadilan," imbuhnya. (Angga/win)