JAKARTA - DPRD DKI khawatir gelaran Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di 32 titik sebagai pengganti Jalan Sudirman-Thamrin jadi cluster baru penyebaran Covid-19.
Karenanya anggota DPRD DKI, Ahmad Idris, menyatakan penolakannya terhadap kebijakan Pemprov DKI tersebut. "Sikap kami masih sama kayak HBKB kemarin. Kami minta untuk ditolak dan ditiadakan, karena kegiatan ini berpotensi menjadi cluster penyebaran baru," tegas Idris di Gedung DPRD DKI, Kamis (25/6/2020).
Dikatakan, disebarnya lokasi HBKB di 32 titik tidak ada urgensinya. Justru harusnya Pemprov DKI fokus pengawasan ke tempat-tempat yang rawan penularan corona. "Malah menambah personel untuk pengawasan kita. Harusnya kita fokus saja pengawasan ke tempat-tempat yang prioritas seperti pasar, karena salah satu potensi penularan terbesar ada di pasar. Jadi menurut saya lebih banyak tempat yang lebih penting kita awasi dibanding CFD," cetusnya.
Idris berpendapat, olahraga itu bisa dilakukan di rumah. Pemprov DKI bisa menggunakan materi edukasi dan sosialisasi untuk berolahraga secara mandiri, agar tidak da kegiatan berkumpul. "Jangan masyarakat jadi uji coba baik Sudirman atau Thamrin maupun di 32 titik," ujarnya.
"Kalau CFD bahayanya besar dan menambah beban pengawasan kita. CFD semakin membebankan petugas, juga berarti kita harus fokus dan tau dimana prioritas kita, yaitu di pasar dan tempat lainnya. Apalagi angka penyebaran COVID-19 masih terus naik," tandas Idris.(yono/ruh)