BANTUAN sosial (bansos) yang diberikan pemerintah kepada warga terdampak Covid-19 tampaknya tak terlalu dirasakan oleh warga penyadang disabilitas. Bahkan ada yang menerima sumbangan telur busuk.
Memang ada bantuan yang diterima namun barang yang didapat terbilang kurang layak karena tak bisa dikonsumsi. Inilah yang dialami Dian Maulidiana (29), penyadang disabilitas yang tangannya memiliki kelainan. Pasalnya, salah satu bantuan yang diberikan sangat tidak layak dan tak bisa dikonsumsi.
“Waktu itu dapat sekali, cuma isinya ternyata ada telur busuk,” kata Dian, Senin (22/6/2020). Perempuan yang suaminya tunanetra ini mengatakan, bantuan yang diberikan itu sungguh sangat berbeda jauh bagi warga non disabilitas. “Ini bantuan khusus penyandang disabilitas, untuk anggota Pertuni. Bukan penerima yang terdata di pengurus RT, cuma kok ada telur busuknya,” ujarnya.
Menurut Dian, berdasarkan informasi dari rekan-rekannya, telur busuk tersebut diambil langsung Pertuni Jakarta Timur ke gudang di kawasan Bekasi yang ditentukan Kementerian Sosial. Dan saat pendistribusian memang sangat berbeda dan tidak diantar oleh pengurus RT.
“Kualitas telurnya sangat buruk dan mohon maaf ada belatungnya, akhirnya karena sudah bau dan ada belatung ya kita buang,” tuturnya.
REZEKI
Tapi ia tak mau menyalahkan siapa-siapa. Karena menurut Dian bantuan yang didapat di awal itu sudah cukup membantu, lantaran masih ada yang bisa dikonsumsi. “Ya jangan salahkan siapa-siapa, mungkin memang sudah rejekinya kita,” ungkap dia.
Setelah mendapat paket bansos yang dalamnya terdapat telur busuk, Dian seakan trauma. Ia mengaku tak mau lagi menerima bantuan paket sembako. Karena ia berpikiran di tengah pandemi ini pastinya masih ada rejeki untuk makan.
“Paling ada tetangga yang menyisihkan buat kita, ya Alhamdulillah. Daripada saya terima ntar isinya nggak baik lagi mendingan nggak usah diambil,” ungkapnya. (ifand/ird/ys)