JAKARTA - Buronan Federal Bureau of Investigation (FBI), Russ Albert Medlin, 49 yang ditangkap kasus perkencanan dengan gadis ABG (anak baru gede) hingga kini masih terus didalami Subdit Cyber Crime Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pasalnya, tersangka, Medlin kerap bungkam saat ditanya penyidik terkait aksinya di Indonesia termasuk berapa banyak mengencani anak baru gede (ABG).
Dengan ditangkapnya Mami A, 27 di rumah temannya di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (19/6/2020), tindak-tanduk buronan investasi Bitcoin tetsebut mulai terkuak.
Tersangka Medlin diketahui sudah menggarap gadis-gadis (ABG) sebanyak 10 orang. Hal tersebut diketahui dari pengakuan Mami A yang memasok ABG setiap kali diminta Medlin lewat komunikasi handphone.
"Kita sudah melakukan pendalaman sudah kita tanya berapa korban yang pernah dibawa ke RAM, dan sampai saat ini mengaku sekitar 10," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Sabtu (20/6).
Ke-10 ABG selain ditiduri, mereka juga direkam saat beradegan seks. Yusri menjelaskan, dari temuan polisi dan saksi mata ada sekitar 2 sampai 3 anak di bawah umur yang datang ke ke rumah kontrakan Russ Medlin.
Yusri mengatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut. Polisi menduga korban seks Medlin lebih banyak lagi dan kemungkinan bukan Mami A saja yang memasok ABG.
"Ini masih kami dalami lagi apakah memang 10, karena berdasarkan pengakuan setiap minggu dihadirkan sekitar 2 sampai 3 anak di bawah umur ini masih terus kita dalami," ucap Yusri.
Sementara itu, agar mau ikut dengan Mami A, para ABG dijanjikan uang sebesar Rp 2 juta rupiah per anak. Dari memasok ABG tersebut, Mami A yang merupakan warga Tambora, Jakarta Barat ini sudah mengantongi uang sebesar Rp 20 juta rupiah sejak bulan Februari 2020.
"Juga selama februari 2020 ini, dia sudah menerima sekitar kurang lebih 20 juta diterima jasa dia, yang diberikan tersangka ke dia untuk bisa menghadirkan wanita-wanita di bawah umur ke rumahnya," tukas Yusri, (ilham/win)