KEGIATAN belajar mengajar di sekolah (secara tatap muka) belum sepenuhnya dapat dilaksanakan secara menyeluruh, mengingat penyebaran virus corona masih tinggi. Kalaupun dapat dilaksanakan hanya pada beberapa wilayah yang sudah aman dari penyebaran atau sudah terkendali.
Meski Mendikbud Nadiem Makarim membolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah yang berada di zona hijau, tetapi boleh jadi pelaksanannya belum dapat dilaksanakan secara total dan maksimal. Pandemi Covid – 19 yang melanda dunia, termasuk negeri kita, tentu masih menyelimuti keraguan para orangtua melepas anaknya pergi ke sekolah. Belum lagi suasana hati warga masyarakat yang berdekatan dengan sekolah, patut menjadi bahan kajian bersama.
Kita dapat memahami kebijakan Mendikbud mengembalikan kegiatan belajar sebagaimana mestinya, datang ke sekolah, tatap muka dengan guru untuk menyerap ilmu. Saling bertukar pikiran, berdiskusi,dan tanya jawab. Lebih inten berkomunikasi dan bersosialisasi sebagai bagian dari pengembangan diri anak didik.
Di sisi lain,kita tentu sepakat keselamatan anak didik tetap menjadi yang utama. Cukup beralasan sekiranya ada pendapat yang mengatatakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sebaiknya ditunda dulu selama penanganan pandemic Covid -19 masih berlangsung. Meski beberapa daerah sudah masuk zona hijau, tetapi secara keseluruhan penyebaran masih terjadi.
Kalau pun belajar tatap muka tetap diadakan, hendaknya persiapan lebih matang,penyediaan fasilitas kesehatan harus memenuhi standar dalam masa pemulihan.Ini bertujuan agar daerah yang sudah menjadi zona hijau tidak berubah menjadi kuning.
Kita tentu berharap angka 6 persen atau sekitar 85 kabupaten/kota di Indonesia yang sudah menjadi zona hijau jumlahnya kian bertambah, bukan malah berkurang akibat kebijakan yang kurang tepat waktu atau kurangnya tingkat disisplin masyarakat itu sendiri.Kita berharap juga 492 kabupaten/kota lainnya secara bertahap berubah menjadi hijau sebagai tanda pandemik sudah berakhir.
Selama masih masa transisi, ada baiknya kita semua lebih ekstra hati – hati dalam menyikapi, termasuk ketika hendak mengambil kebijakan. Lebih baik menunda sementara waktu dengan hasil yang maksimal, ketimbang terburu waktu tetapi menyesal kemudian.
Mari kita utamakan kesehatan dan keselamatan anak didik kita mulai bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. (*)..