JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membuat berbagai inovasi dalam pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) pada masa pandemi Covid-19.
Direktur BAZNAS, M Arifin Purwakananta mengatakan, inovasi menitikberatkan pada tiga hal yakni kampanye atau ajakan zakat yang massif, pelayanan pembayaran dan pembukaan kanal donasi.
“Ketiga hal ini adalah strategi yang dikembangkan di BAZNAS dan juga lembaga zakat lainnya dalam masa krisis Covid-19, dimana kita mengembangkan kampanye atau komunikasi yang baik, yakni dengan memanfaatkan platform media online, baik itu Whatsapp, Facebook, Twitter, dan sebagainya berisi poster ajakan dan program bantuan BAZNAS selama pandemi," kata Arifin pada acara konferensi pers secara telekonferensi melalui BAZNAS TV, di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Arifin menjelaskan melalui inovasi layanan ini, penghimpunan dana ZIS dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) di tengah masa pandemi tetap meningkat signifikan.
“Pertumbuhan pengumpulan ZIS melalui kanal digital periode bulan Januari hingga Mei mencapai 284 persen. BAZNAS gencar melakukan inovasi dan melakukan banyak kerja sama dengan banyak perusahaan e-commerce dalam masa pandemi untuk memberikan kemudahan membayar zakat kepada para muzaki. Hal ini tentunya juga ditambah dari sektor ritel, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), CSR dan zakat perusahaan,” ucapnya.
Arifin meyakini menghadapi new normal ini masalahnya bukan pada bagaimana kesiapan kita mengahadapi digital, tapi bagaimana kesiapan kita untuk beradaptasi, dan digital bagian dari kita untuk beradaptasi.
Selama Januari hingga Mei 2020, dana ZIS dan DSKL yang terkumpul mencapai Rp211.864.061.530 atau mengalami kenaikan 70 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.
Secara teori, kata Arifin ketika jumlah Muzaki yang terkena imbas krisis ekonomi akibat Covid-19 bertambah, sehingga orang yang mencapai nishab zakat menjadi berkurang, baik pengusaha maupun karyawan, maka perolehan zakat diperkirakan turun. Namun pada kondisi tersebut, justru banyak muzaki baru yang muncul yang tergerak untuk turut membantu penanganan Covid-19.
“Selama rentang periode Januari hingga Mei 2020, dimana setengah dari masa rentang ini dijalani dengan kondisi tidak biasa karena pandemi Covid-19, performa pengumpulan ZIS dan DSKL BAZNAS sangat baik," kata dia.
Indikatornya, menurut Arifin adalah pertumbuhan setiap bulannya tidak kurang dari 30% dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Begitupun angka pertumbuhan muzaki yang mencapi 176%. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri dalam kondisi yang sulit ini.(johara/ruh)