Nah Ini Dia

Suami Ngelayap Melulu Bini Bawa PIL ke Ranjang

Minggu 14 Jun 2020, 07:30 WIB

JIKA sampai Tatik, 32, punya PIL, sebetulnya salah Mardoyo, 34, sendiri. Kenapa istri cantik nan mulus begitu sering ditinggal ngelayap  melulu?

Akhirnya karena kedinginan terus, Tatik masukkan Linggo, 33, teman sekantornya ke ranjang di rumah. Tentu saja Mardoyo ngamuk dan mengajak bercerai. Ayo, kata Tatik.

Kepuasan urusan ranjang antara suami dan istri memang tidak sama. Konon wanita yang berpostur mbongkok udang, doyan banget memanjakan syahwat.

Sebaliknya jika yang doyan pihak suami, jika pasokan di rumah kurang banyak kemudian punya WIL, atau jika agamanya kuat memilih poligami. Tapi awas, poligami harus kuat juga ekonominya. Jika tidak, dia akan terjebak pada istikomah yang di sini berarti: istri tiga kontrak rumah!

Kelakuan Mardoyo dari Surabaya ini beda lagi. Meski pun punya istri cantik, tapi dia sepele (sekedarnya) saja urusan syahwat. Sebaiknya sang itrri, Tatik, meskipun dia tak mbongkok udang termasuk hobi juga urusan ranjang.

Jika suami ada di rumah, dia minta melulu setiap malam. Maka jika pinjam istilah kedokteran, nafsu Tatik ini sudah seperti resep saja, 7 kali seminggu sesendok makan.

 Sebelum  menikah dulu, yang naksir dan agresif memang Tatik. Mardoyo memang ganteng, sehingga tanpa malu-malu Tatik yang rajin melakukan lobi-lobi politik. Tak hanya sering kirim makanan kegemaran Mardoyo, baju-baju juga sering dibelikan oleh Tatik.

Maklum, kala itu Tatik sudah bekerja lebih dulu, sementara Mardoyo masih kuliah. Akhirnya pasangan ganteng dan cantik itu balik nama di KUA.

 Tapi perhitungan Tatik meleset. Mardoyo yang ganteng dan enerjik itu, dalam urusan ranjang ternyata tidak menggembirakan. Ibarat mobil, kecepatannya hanya sekitar 60 Km/jam meski lewat jalan tol. Padahal istrinya, 180 Km/jam, kalau belok baru turun jadi 100 Km/jam.

 Untungnya jalan tol tak ada yang menikung tajam. Resikonya, rumahtangga itu menjadi kurang greget.

 Karena Mardoyo kurang hobi soal begituan, dia untuk menghindari tuntutan istri jadi suka ngelayap sampai malam. Pulang-pulang sudah pukul 24.00, sampai rumah  tinggal tidur, sementara istrinya sudah tidur duluan. Lalu siapa yang bukakan pintu? Ya asisten rumahtangga dong, nama baru dari pembantu.

Kasihan memang Tatik, wanita yang begitu cantik bebas dempul, ibaratnya wastra lungsed ing sampiran (barang bagus dianggurkan). Tak tahan selalu kesepian saban malam, diam-diam Tatik menggandeng Linggo, teman sekantornya.

Tentu saja lelaki ini semrinthil (langsung mau). Sebab dia sudah lama suka membayangkan Tatik rekan sekantornya itu, ee…..lha kok sekarang malah ditawari. Tentu saja langsung nyosor.

 Di kala suami pergi, di situlah Tatik membawa Linggo ke rumah. Itu sudah menjadi rutinitas. Selama ini aman-aman saja, karena asisten rumahtangganya bisa dikethik (disuap).

 Tapi sekali waktu salah perhitungan. Ketika Tatik-Linggo sedang bergulat antara hidup dan mati, tahu-tahu Mardoyo pulang. Tentu saja dia mencak-mencak.

  Tapi Tatik sama sekali tidak gentar. Ketika suaminya hendak menghajar Linggo, justru ditahan dan dibelai. Muka Mardoyo dituding-tuding, sekaligus disalah-salahkan. Kenapa di rumah ada “opor ayam” yang maknyusss, malah ditinggak ngelayap melulu.

“Saya istrimu kan juga butuh kasih sayang suami, tak hanya butuh benggol, tapi juga bonggol.” Kata Tatik lantang.

 Mardoyo tertunduk lesu, karena malah galakan istrinya yang jelas-jelas salah. Walhasil dia gagal menghajar Linggo. Malah ketika mau pergi, lelaki PIL istrinya ini sempat-sempatnya pamitan dengan santunnnya.

 “Nuwun sewu, kula wangsul rumiyin. Matur nuwun…. (maaf saya pulangh dulu, terima kasih)” ujar Linggo seakan meledek.

  Merasa rumahtangganya diacak-acak orang, Mardoyo langsung menggugat cerai istrinya. Ternyata Tatik hayo saja, siap menjanda dan cari suami baru, ketimbang jadi bini hanya ditelantarkan suami.

 Kalau mobil, bisa direntalkan. (JPNN/Gunarso TS)

Tags:
Nah Ini Diasuamingelayapmelulubinibawapilke ranjang

Reporter

Administrator

Editor