ilustrasi.(ist)

Nusantara

Sepuluh Tenaga Medis RSUD Kota Cilegon Terpapar Corona

Jumat 12 Jun 2020, 20:57 WIB

CILEGON - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat ada penambahan 11 warga Kota Cilegon. Dari 11 warga tersebut 10 diantaranya merupakan tenaga medis RSUD Kota Cilegon. Dengan tambahan 10 kasus, jumlah tenaga medis yang terpapar virus corona menjadi 15 orang. Saat ini belasan tenaga medis tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di RSUD Kota Cilegon.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, sebelumnya Dinkes Kota Cilegon mendapati 5 tenaga medis RSUD asal Kota Cilegon terkonfirmasi positif, Kamis (11/6/2020). Sementara Jumat (12/6/2020) ini, jumlah tenaga medis terkonfirmasi positif bertambah 10 orang.

"Hari ini 10 orang tenaga medis dinyatakan covid-19, jadi jumlah tenaga medis yang terkonfirmasi positip covid-19 sebanyak 15 orang," katanya kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).

Menurut Aziz, pada dasarnya Jumat (12/6/2020) ini ada 11 warga Kota Cilegon yang terkonfirmasi positif. Dimana 10 warga tenaga medis, 1 orang warga biasa. “1 warga saja yang bukan tenaga medis,” ujarnya.

Aziz pun menuturkan, 15 tenaga medis yang terkonfirmasi positif ini, tertular dari warga Puloampel, Kabupaten Serang. Dimana warga Puloampel ini, juga berprofesi sebagai tenaga medis di RSUD Kota Cilegon.

"Mereka sama-sama tertular dari tenaga medis asal Puloampel. Penambahan 10 tenaga medis ini, atas hasil swab pada 3 Juni lalu," tuturnya.

Secara total, lanjut Dinkes Kota Cilegon menetapkan 28 warga Kota Cilegon terkonfirmasi Covid-19. Dari 28 warga positif covid-19, baru 5 orang yang dinyatakan sembuh. "Sekarang masih ada 23 warga positif covid-19 yang masih dalam penanganan. Sementara 5 pasien sudah sembuh," ucapnya.

Meningkatnya jumlah tenaga medis yang terpapar virus corona, Pemkot Cilegon akan membatasi pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon.."Kebijakan Pak Walikota bahwa pelayanan tetap berjalan tapi dibatasi. Ini sama ketika kasus pertama perawat yang asal Puloampel waktu itu yang positif, pelayanan kita batasi. Jadi intinya pelayanan tetap berlangsung dengan batas-batas tertentu," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Dana Sujaksani.

Dana mengungkapkan selain membatasi pelayanan, pihaknya juga akan memeriksa Alat Pelindung Diri (ADP) yang digunakan tenaga medis di RSUD Kota Cilegon. "APD yang ada di RSUD juga akan kita cek apakah ada yang bocor atau tidak. Karena APD sangat penting," jelasnya. (haryono/ruh)

Tags:
tenaga mediscoronaRSUD Kota Cilegon

Guruh Nara Persada

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor