Induk

Cegah Ledakan Covid-19

Kamis 11 Jun 2020, 06:00 WIB

 DI TENGAH penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur serta daerah lainnya, angka penambahan kasus positif Covid-19 justru meroket. Sejak virus corona terdeteksi di Indonesia pada Maret lalu, rekor tertinggi angka penambahan kasus postif tercatat pada Rabu (10/6/2020) yang mencapai 1.241 orang.

Lonjakan tertinggi terjadi di wilayah Jawa Timur dengan angka kasus baru 273, disusul Sulawesi Selatan 189 kasus dan DKI Jakarta 189 kasus. Sampai Rabu kemarin, total tercatat di seluruh Indonesia terdapat 34.316 kasus positif corona, 12.129 orang sembuh serta 1.959 orang meninggal dunia.  

Lonjakan tajam kasus per hari justru terjadi di saat pemerintah melonggarkan aturan PSBB menuju ‘new normal’ atau tatanan kehidupan baru kenormalan. Kondisi ini jelas membuat masyarakat khawatir angka positif corona masih berpotensi meningkat. Terlebih kini aturan PSBB sudah longgar, sektor transportasi umum sudah kembali berjalan seperti semula dan aktivitas publik juga mulai normal.

Bagi masyarakat yang peduli dengan kesehatan, kondisi ini tentu menimbulkan rasa cemas. Potensi penularan Covid-19 semakin besar, karena interaksi antar manusia kembali seperti saat sebelum wabah corona merebak. Di Jakarta, selama PSBB transisi situasi Ibukota kembali seperti saat normal. Jalanan kembali macet, area publik kembali ramai dan aktivitas perkantoran mulai menggeliat kembali.

Pemrov DKI telah menerapkan berbagai kebijakan antara lain mewajibkan pemberlakuan shift kerja bagi karyawan perkantoran, mewajibkan semua warga mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan sanksi bagi pelanggar PSBB. Bahkan Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengajak masyarakat mempermalukan warga yang melanggar aturan PSBB. Menyapu di jalanan, adalah salah satu sanksi yang dijatuhkan kepada warga yang membandel tak mengenakan masker saat di luar rumah.

Akan tetapi semua kebijakan tersebut akan menjadi sia-sia bila masyarakat sendiri tidak aware, tidak sadar dan tidak peduli dengan kondisi yang tengah mengancam masyarakat di negeri ini. Sebagai contoh, sangat banyak warga yang tidak memakai masker ketika berada di keramaian. Contoh lain, Minggu (7/8/2020) jalan protokol di Ibukota, Thamrin-Sudirman serta kawasan Gelora Bung Karno, dipenuhi warga yang berolahraga tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Tumpulnya kesadaran masyarakat, akan membuat pandemi Covid-19 semakin lama berakhir.  Dan bukan tidak mungkin, ledakan Covid-19 gelombang kedua, akan terjadi. Ini yang harus dicegah. Itu sebabnya, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama, dan ketegasan pemerintah dibutuhkan guna mencegah ledakan Covid-19 gelombang berikutnya.**

Tags:
Induk OpinicegahLedakancovid-19poskota.co.id

Reporter

Administrator

Editor