Kopi Pagi

Mantapkan Disiplin Diri

Senin 08 Jun 2020, 07:00 WIB

Oleh Harmoko

KITA mengenal istilah disiplin nasional, disiplin sosial dan disiplin personal. Dikenal juga disiplin regional dengan lingkup wilayah/ daerah tertentu. 

Ada juga disiplin internasional kalau sudah berlaku untuk semua negara di dunia. Seperti halnya pandemi Covid-19, semua negara, setidaknya 216 negara termasuk negeri kita merujuk kepada ketentuan badan dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dalam penanganan Covid-19, misalnya merujuk kepada ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia - World Health Organization (WHO).

Tingkat kepatuhan disiplin internasional akan lebih tergantung kepada masing-masing negara anggota. Tidak jarang juga akan terkondisi dengan kekuatan dan kekuasaan negara yang bersangkutan.

Kami tidak ingin mengulas lebih jauh bagaimana tingkat kepatuhan masing-masing negara berkuasa, mengingat banyak faktor di dalamnya.

Yang hendak kami sampaikan adalah  tingkat kepatuhan terhadap disiplin, siapa pun yang memberlakukan dan di mana pun diterapkan, akan kembali kepada para anggotanya. Mereka yang terkena kewajiban untuk mematuhi disiplin. Mereka yang menjalankan disiplin, di samping tentu akan dipengaruhi pula oleh sejauh mana sanksi dikenakan kepada para pelanggar.

Tetapi disiplin akan kuat, akan berjalan sebagaimana diharapkan, jika masing- masing memiliki kesadaran tinggi bahwa disiplin itu penting bagi dirinya.

Disiplin itu sejatinya pengembangan kepribadian seseorang, sebagaimana sering dikatakan para ahli.

Disiplin adalah tingkat kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib. Kepatuhan itu semata didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun, kapan pun dan di mana pun.

Maknanya sikap disiplin dapat muncul, jika ada kesadaran diri, ada usaha memperbaiki diri, ada kepatuhan terhadap norma, sanggup menjalankan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis serta rela menerima sanksi jika tidak menjalankannya.

Disiplin pribadi semacam inilah yang perlu dibangun dan dikembangkan oleh seluruh anak negeri. Apakah mereka itu pegawai swasta, pekerja serabutan, pedagang pinggir jalan, pengusaha, lebih-lebih aparat pemerintah dan pejabat negara sebagai bentuk keteladanan.

Kalau disiplin pribadi sudah tertanam, kita dapat memastikan akan muncul disiplin kelompok, disiplin organisasi, disiplin sosial dan akhirnya terbentuk disiplin nasional.

Alangkah indahnya dunia ini, jika semua elemen bangsa bersikap dan berperilaku sesuai aturan, norma dan etika yang ada di sekeliling kita. Lebih-lebih di masa transisi seperti sekarang ini, di saat negeri kita mempersiapkan kondisi menuju "New Normal".

Lagi pula disiplin diri menjadi penting bagi setiap individu. Banyak manfaat yang didapat dari disiplin diri, setidaknya memperbaiki kebiasaan buruk, mengekang kekuasaan diri, menumbuhkan kepekaan dan kepeduliaan. Mengajarkan keteraturan dan kepatuhan, membentuk kemandirian serta meningkatkan kepercayaan diri dan ketenangan.

Memang, membangun disiplin diri tak semudah membalik telapak tangan. Karena terbangun atas dasar kesadaran maka perlu proses panjang. Bisa memulai dari hal-hal yang kecil, meski ini pun sulit dilakukan karena tak jarang bertentangan dengan ego pribadi, tetapi biasakan untuk mengontrol diri sendiri. Harus berani mengatakan "tidak" terhadap yang kita sukai, tetapi membawa dampak buruk bagi diri sendiri, apalagi orang lain.

Karenanya kunci disiplin diri ada pada motivasi diri. Dengan memotivasi berarti menghargai diri sendiri untuk berbuat lebih baik lagi, tertib diri dan lingkungan di mana kita berada.

Kalau pun menderita karena disiplin diri jauh lebih baik, ketimbang menderita akibat  menyesal kemudian.

Mari kita biasakan disiplin diri, mulai dari hal-hal yang kecil sebagai bagian dari menghargai diri sendiri.

Ada satu pesan moral "Hargailah usahamu, hargailah dirimu. Harga diri memunculkan disiplin diri. Ketika anda memiliki keduanya, itulah kekuatan sesungguhnya," kata aktor, produser, komposer dan sutradara film AS, Clint Eastwood. (*).

Tags:
Kopi PagiposkotaPoskota-co-idpandemi covid-19disiplin-diriPBBwhonew-normal

Reporter

Administrator

Editor