ADVERTISEMENT
Sabtu, 6 Juni 2020 20:20 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA - Mencegah penularan Covid-19 agar tak meluas, Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, memisahkan pelayanan. Untuk penanganan pasien batuk dan demam, dipindahkan, dilayani di tenda khusus.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Inda Mutiara mengatakan, pihaknya masih memisahkan pelayanan untuk warga.
Pasalnya, pasien batuk dan demam yang sebelumnya ditangani dalam ruang poli kini dipindah ke tenda. "Kami layani di tenda khusus, letaknya ada didepan puskesmas," katanya, Sabtu (6/6/2020).
Pemisahan poli batuk dan demam, kata Inda, sudah dilakukan sejak Maret 2020 lalu dan dilakukan hingga saat ini.
Pasalnya gangguan pernapasan dan demam termasuk gejala Covid 19 sehingga kontak dengan pasien lain diminimalisir. "Karena itu antisipasi yang kami lakukan dengan pemindahan penanganan," ujarnya.
Inda menambahkan, mudahnya penularan Covid 19 yang melalui partikel air liur saat berbicara, batuk, dan bersin jadi alasan penanganan pasien dipisah.
Petugas pun dalam setiap melayani pasien diwajibkan menggunakan peralatan lengkap. "Petugas yang menangani pasien di poli batuk-demam juga wajib mengenakan APD (alat perlindungan diri) level 3, bukan yang level 2," ujarnya.
Tingkatan APD itu, kata Inda pada level 3 yakni coverall atau yang beken disebut warga baju astronot, masker, hingga face shield. Sementara APD level 2 disebut gown, yakni pakaian serupa gaun yang umumnya berwarna hijau dan bisa dicuci usai dikenakan.
"Apalagi saat ini warga terus datang lagi ke puskesmas, enggak seperti awal pandemi. Jadi kita di Puskesmas harus siap melayani tapi tetap sesuai SOP," tuturnya. (Ifand/win)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT