JAKARTA – Walikota Jakarta Barat Rustam Effendi mengatakan, ada sebanyak 15 RW di wilayah Jakarta Barat yang masuk kedalam zona merah Covid-19.
Artinya, 15 RW tersebut masih memiliki kasus Covid-19 di wilayahnya tersebut. Namun Rustam tak mengungkapkan di mana saja 15 RW tersebut.
Meski begitu Ia memastikan pihaknya akan memantau secara ketat kegiatan para warga di 15 RW tersebut.
"Di RW yang zona merah itu diberlakukan wilayah dengan pengendalian ketat. Jadi pemberlakuan PSBB itu benar-benar kita perketat. Kalau di wilayah lain ada tempat umum yang dibuka, khusus di RW merah itu kita tunda dulu," ujar Rustam ditemui di kawasan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat, Sabtu (6/6/2020).
Lebih lanjut Ia mengatakan, dirinya telah meminta kepada tokoh masyarakat di masing-masing wilayah zona merah itu, agar menerapkan karantina dan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat.
Salah satu langkah yang harus dilakukan warga di zona merah itu ialah membatasi akses keluar masuk agar penyebaran Covid-19 tidak semakin masif. Selain itu, pemantauan kesehatan juga perlu dilakukan secara berkala.
"Kita juga pantau terus kesehatannya. Tim kesehatan akan mantau terus karena di RW (zona merah) itu kan pasti ada yang menderita Covid-19," kata Rustam.
Sementara itu, ada 56 kampung di wilayaha Jakarta Barat yang dinyatakan bebas Covid-19. Salah satu kampung bebas Covid-19 yakni kampung Merdeka Covid-19 ialah RW 05 Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, diresmikan oleh Tiga Pilar Jakarta Barat, pada Sabtu (6/6/2020).
Dalam peresmian itu turut dihadiri oleh Walikota Jakarta Barat Rustam Effendi, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie Latuheru, dan Dandim 0503/JB Kolonel Kav Valian Wicaksono.
Rustam menilai, terbebasnya puluhan kampung ini dari Covid-19 berkat peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan selama masa pandemi Covid-19.
Seperti menerapkan physical distancing, pengecekan suhu tubuh, mewajibkan cuci tangan dan menggunakan masker, serta karantina wilayah. (firda/tri)