JAKARTA – Pimpinan kedua ormas yang bentrok di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bintara, Bekasi, Jawa Barat, sepakat untuk menyelesaikan masalah dengan saling memaafkan. Bahkan keduanya menyatakan siap bersinergi untuk menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keduanya, yakni perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pemuda Pancasila (PP) telah mengadakan pertemuan dengan diwakili masing-masing pimpinan dan pengurus, di rumah Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) PP, KPH Japto Soelistyo Soerjosoemarno, di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Mewakili PSHT antara lain Ketua Umum, Muhammad Taufiq, beserta jajarang pengurus. Sementara, dari MPN PP turut hadir Sekjen MPN PP, Arif Rahman.
Arif Rahman mengakui, pertemuan berlangsung akhir pekan lalu itu merupakan tindak lanjut atas peristiwa yang melibatkan anggota PP dan PSHT di kawasan Bekasi Barat beberapa waktu lalu. "Dalam pertemuan hari ini kami baik dari Pemuda Pancasila dan juga dari PSHT saling meminta maaf atas peristiwa bentrokan yang terjadi di wilayah Bekasi beberapa waktu yang lalu," kata Arif.
Baca juga: Bentrok Ormas di Bekasi, 4 Motor Dibakar, Toko Dirusak
Arif menegaskan permasalahan antara PP dan PSHT sudah selesai. "Kalau masih ada persoalan di lapangan hanya tinggal komunikasi di tingkat pusat saja," ujarnya.
Pertemuan itu, lanjut Arif, juga merupakan langkah awal yang nantinya akan ditindak lanjuti oleh pengurus serta anggota PP dan PSHT di seluruh tingkat kepengurusan. "Kami akan membangun sinergi dengan PSHT. Bahkan kami juga berencana membentuk koperasi bersama demi kesejahteraan anggota Pemuda Pancasila dan PSHT," imbuhnya.
Muhammad Taufiq, Ketua Umum PSHT, menyatakan pertemuan antara PSHT dan PP adalah dalam rangka mempererat tali silaturahmi antarorganisasi. “Syukur Alhamdulillah dalam pertemuan ini terjadi diskusi yang sangat konstruktif dan penuh kekeluargaan,” ungkapnya.
Baca juga: Walah... Bentrok Ormas di Bekasi Dipicu Minum Kopi Ogah Bayar
Selain itu, ia menambahkan, PSHT dan PP sejatinya tidak dapat dipisahkan. Sebab, banyak warga PSHT yang menjadi anggota PP atau anggota PP yang berlatih di PSHT dan telah menjadi warga PSHT. “Untuk itu kiranya sangat penting bagi kita untuk bisa membangun sinergi dengan PP dan juga ormas-ormas lain yang mempunyai tujuan sama yaitu menjaga dan mempertahankan NKRI,” tuntasnya. (*/ys)