AMERIKA SERIKAT - Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Amerika Serikat mengaku was-was dengan terus berlangsungnya unjuk rasa terkait kasus kematian George Floyd akibat tindak kekerasan Polisi Minneapolis, Minnesota beberapa hari lalu. Mereka beralasan unjuk rasa berkepanjangan bisa membuat penerapan lockdown yang telah berlangsung cukup lama bisa menjadi sia-sia.
“Para pengunjuk rasa kan udah gak mikir soal jaga jarak lagi. Jadi bisa saja terjadi gelombang kedua Wabah Corona,” kata Reza yang tinggal di Kawasan La Puente City, Los Angeles, California saat dihubungi Poskota.co.id.
Menurut Reza, sebenarnya secara fisik dirinya tidak merasa terganggu dengan adanya unjuk rasa tersebut. Sebab sejak pemerintah Amerika Serikat memberlakukan aturan lockdown dia dan keluarganya tidak pernah keluar rumah.
Lagi pula dirinya bekerja di bidang IT sehingga kegiatannya bisa dilakukan melalui work from home (WFH). Namun jika sampai lockdown diperpanjang maka dia dan keluarganya akan makin jenuh terkurung di rumah.
Baca juga: Buntut Kematian George Floyd, Kerusuhan di Amerika Serikat Meluas
Yang lebih mengkhawatirkan justru unjuk rasa yang dari waktu ke waktu bukan semakin berkurang malah semakin meluas. Hal ini tentu membuat risiko meluasnya wabah juga semakin besar.
“Kami sekeluarga berharap gelombang kedua wabah corona jangan sampai terjadi. Kami di sini lebih takut Wabah Corona. Sebab saat ini saja jumlah korbannya sudah sangat banyak,” ujarnya.
Baca juga: Laporan WNI dari Amerika Serikat, Kerusuhan Meluas Hingga ke-40 Kota
Ditanya apakah pihak KJRI sempat menghubunginya, Reza mengaku belum sempat. Mungkin pihak KBRI merasa kondisinya belum sampai mengancam keselamatan warga negara Indonesia yang ada di Negeri Paman Sam ini. (*/fs)