BOGOR – Tulang belulang yang menggemparkan warga Kampung Cigorowong RT.01/11, Desa/Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Rabu (27/5) siang, diduga berjenis kelamin perempuan dari zaman Belanda.
Ustadz Rafi Almuniri (36) yang menemukan tulang belulang tersebut saat menggali lubang septitank dibantu Marzuki (42) yang juga Ketua RT setempat dan Rohman mengatakan kondisi tulang belulang tersebut sudah tidak utuh.
"Penggalian dilakukan dua kali hari pertama Selasa (26/5) menggali sampai kedalaman 2,5 meter, lalu dilanjutkan Rabu. Saat itulah ditemukan tulang di kedalaman 1 meter,"ujarnya kepada Poskota saat ditemui di kediamannya Kampung Cigorowong, Desa Cileungsi, Kab.Bogor, Jumat ( 29/5/2020) siang.
Ustadz Rafi mengungkapkan, tulang yang ditemukan hanya tengkorak kepala, jari tangan, kaki, dan panggul.
“Disekitar tulang juga ditemukan delapan besi runcing sepertinya bekas dipasung. Besi menancap di kepala, di kemaluan, di dada dan kedua kaki," tuturnya.
Lantaran khawatir diduga meninggalnya tidak wajar, lanjutnya, pada malam itu juga sekitar pukul 20.00 WIB, tulang belulang itu langsung di kuburkan secara layak di pemakaman umum Kampung Cigorowong.
"Karena kita mempunyai kain kafan untuk menguburkan jenasah warga kampung di Musolah Al- Hikmah, langsung dipakai untuk membungkus tulang berulang itu dan segera di makamkan secara layak bersama barang-barang yang ada bersamaan jadi satu dikubur," ungkapnya.
Peninggalan Zaman Belanda
Saat menemukan tulang-belulang tersebut, ditemukan juga empat coin keemasan serta tusuk konde berbahan besi seperti dipergunakan kaum wanita di zaman Belanda.
"Dari empat koin satu koin diantaranya masih bisa jelas dimengerti setelah dibersihkan ke dalam air keras terlihat gambar mahkota raja sisi kiri dan kanan ada singa dan ada tulisan angka seperti tahun 1837. Lalu tusuk konde bentuk besi panjang diatasnya terdapat mutiaranya. Ada kemungkinan korban meninggal pada masa zaman Belanda silam," tambah Ustadz Rafi.
Pemilik Sekolah Paud Yasir yang asli warga Desa Cileungsi, sejarah kampung Cigorowong berdasarkan cerita dari orang tua terdahulu merupakan tempat persembunyian bangsa Belanda.
"Sebelum zaman kemerdekaan Kampung Cigorowong dahulu banyak terdapat gerowong atau lubang tempat persembunyian bangsa Belanda. Hal ini diperkuat saat penggalian septitank terdapat diameter lebar 1 meter coakan seperti lubang sebelum ditemukan tulang manusia," ujarnya.(angga/tri)