Sental-Sentil

Menunggu Waktu yang Tak Menentu

Rabu 27 Mei 2020, 09:45 WIB

SEORANG wanita, yang dokter sibuk karena banyak pasien. Sementara suaminya juga pekerja sukses. Jadi keduanya bukan orang susah, jika bersatu, mereka adalah bukan orang susah.

Dalam keluarga tersebut juga punya anak lelaki semata wayang. Si anak yang baru duduk di sekolah menengah pertama ini menderita bukan karena kekurangan uang, tapi persoalan selalu muncul meneyerang ibu dan ayah yang sudah pisah tersebut.” Kayaknya, Ibu dan ayah selalu saja berbuat masalah,“ ujar sang anak.

Ibu dan ayahnya, nggak bisa menjawab soal apa yang diprotes sang anak. Mereka sadar karena perpisahan mereka membuat sangat menderita.

Begitu kisah rumah tangga dalam sinetron yang bisa saja dibuat sesedih mungkin agar cerita bisa laku dan ditonton banyak orang dan  banyak pujian. Tapi itu kan kisah fiktif. Nah, bagaimana kalau itu terjadi secara nyata?

Tapi yang berpisah, pasti akan menuai masalah, derita bagi sang anak yang ikut ibu atau ayahnya, sama saja. Karena keduanya selalu saja membuat masalah, saling mebuat intrik, membuat gaduh.

Ini cerita fiktif. Bagaimana jika ini kisah nyata? Ya, bukan soal perpisahan seperti kisah di atas, tapi perpisahan karena wabah penyakit yang sedang melanda negeri tercinta ini. Ayah yang merantau mencari nafkah, nggak bisa pulang kampung. Bukan itu saja tapi uangnya pun nggak bisa dikirim untuk keluarganya karena  nggak ada. Banyak suami atau bapak yang kehilangan perkerjaannya. Jadi apa yang mau dikirim?

Anak istri yang berharap, tapi yang diharap tak pernah muncul, sementara sang suami hanya mengirim suara atau gambar melalui HP. Memang Lebaran cukup makan gambar? (massoes)

Tags:
Sental-SentilposkotaPoskota-co-idpsbb

Reporter

Administrator

Editor