JAKARTA - Aksi Tontowi Ahmad mengkritik status 'pemain magang' yang diterapkan PP PBSI terhadap dirinya, menimbulkan reaksi dari para mantan penghuni pelatnas Cipayung. Setelah Sony Dwi Kuncoro, kini giliran Ricky Karanda Suwardi yang turut buka suara atas kekecewaannya terkait proses degradasi yang dilakukan PBSI kepadanya, beberapa tahun lalu.
Ricky mengaku bersyukur pernah menjadi penghuni Cipayung dalam rentang waktu 2010-2018. Namun dia merasa pengorbanannya selama delapan tahun idak dihargai dengan cara degradasi PBSI. "Awalnya saya bangga bisa menjadi bagian PBSI yang membela Indonesia," kata pemain yang pernah dipasangkan dengan bersama Angga Pratama di sektor ganda putra dan bersama Debby Susanto di sektor ganda campuran tersebut, Kamis (21/5/2020).
Ricky lantas menyarankan PBSI lebih bersikap bijaksana saat memberlakukan degradasi. ’"Pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui media sosial. Beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus, maupun pelatih. Seharusnya mereka bisa menghargai atlet yang sudah mengorbankan waktu jauh dari keluarga, pendidikan, dan sebagainya. Mereka harus lebih bijaksana," ungkapnya.
Baca juga: Tontowi Ahmad 'Owi' Gantung Raket, Atlet Pelatnas Kehilangan Panutan
Ia bahkan mengaku bahwa hingga saat ini, dirinya belum menerima surat terkait keluar dari pelatnas. Sebelumnya, hal senada juga diungkapkan pemain tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncuro. Dalam akun instagram pribadinya, Sony mengaku dirinya pernah kurang dihargai oleh PBSI sebelum ia keluar dari pelatnas pada 2014 lalu. Ia bahkan mengaku baru mengetahui adanya degradasi dari media massa.
"Tahun 2014 saya meninggalkan pelatnas dengan cara yang menurut saya kurang menghargai saya yang sudah 13 tahun di Pelatnas. Pada waktu itu masih rangking 15 dunia. Bagaimana tidak? Pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran. Beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus, akhirnya saya menanyakan surat keluar agar saya mendapat kepastian. Surat keluar saya dapat, itupun surat tersebut di berikan oleh karyawan," ungkapnya.
Pernyataan Ricky dan Sony tersebut muncul setelah Tontowi Ahmad turut mengkritik status 'pemain magang' yang diembannya selama menjadi penghuni Cipayung. Status tersebut diemban peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 tersebut lantaran tidak memiliki pasangan main jelang Olimpiade Tokyo. Padahal, sederet prestasi telah disumbangkan atlet yang kerab disapa Owi selama dirinya berpasangan dengan Liliyana Natsir. (junius/ys)