JAKARTA - Untuk mengantisipasi kejahatan selama bulan ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Polri melalui Polda disetiap daerah sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dan sudah memetakan terhadap wilayah rawan.
Sejak diberlakukannya Operasi Ketupat Jaya 2020, pengamanan dilakukan kepolisian dengan menggelar patroli skala besar di seluruh Polda dan Polres juga membentuk satgas anti kejahatan.
Dalam melalukan patroli, setiap polda menerjunkan tim-tim anti kejahatan yang dimiliki. Seperti Satgas Begal dan Premanisme yang dibentuk Polda Metro Jaya. Kemudian ditingkat polres ada juga Tim Tiger, Tim Jaguar, Tim Kobra dan sejenisnya.
"Polda melakukan kegiatan patroli kemudian menempatkan pos-pos PAM (pengamanan). Di daerah-daerah yang rawan begal diterjunkan satgas begal dan premanisme," kata Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono, Senin (18/5/2020).
Selain itu polisi juga mengajak masyarakat untuk ikut menjaga wilayahnya masing-masing. "Jadi masyarakat ada kawasan, siskamling dihidupkan kembali. Kemudian jasa keamanan juga dihidupkan untuk patroli kalau ada masuk di tanya," ujar Argo.
Dikatakan, secara keseluruhan tingkat kriminalitas menurun hingga saat ini. Penurunan tersebut lantaran adanya kebijakan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) terkait wabah Covid-19.
"Namun khusus kejahatan jalanan meningkat mayoritas motifnya ekonomi, termasuk aksi perampokan perusahaan ekspedisi di Serang Banten," ucap Argo.
Argo menambahkan pada masa sulit yang dialami masyarakat saat ini yang disebabkan pandemi Covid-19, pihak kepolisian justru akan meningkatkan keberadaannya di tengah masyarakat untuk memastikan kamtibmas terus terjaga.
"Kegiatan-kegiatan yang membuat masyarakat tenang akan terus dilaksanakan, anggota berseragam maupun yang tidak berseragam akan ada terus di lapangan," pungkasnya. (ilham/ruh)