DUREN SAWIT – Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menggelar rapid test Rumah Tahanan (rutan) klas 1 A Pondok Bambu, Jumat (15/5/2020). Menyusul ditemukannya 24 tahanan yang positif Covid-19.
Adapun dalam kegiatan ini sebanyak 300 alat pemeriksaan bersama belasan tim medis diterjunkan di penjara khusus wanita itu. Kasi Penerangan Hukum Kejati DKI, Nirwan Nawawi mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya karena sebelumnya warga binaan di rutan Pondok Bambu ada yang terindikasi reaktif Covid 19 dari hasil rapid test sebelumnya. "Sementara ini kita ketahui ada yang terindikasi, tapi sampai sekarang Kejaksaan Tinggi DKI belum menerima laporannya," katanya.
Dengan menyiapkan 300 alat rapid test Covid 19 berikut tenaga medis, kata Nirwan, pihaknya ingin memeriksa kondisi warga binaan. Pasalnya, rutan sangat berhubungan dengan Kejaksaan sehingga sudah menjadi tugas pihaknya untuk ikut memastikan kondisi kesehatan tahanan. "Yang penting kita upayakan agar tahanan yang pulang pergi pengadilan-rutan dalam kondisi sehat," ujarnya.
Nirwan menambahkan, kegiatan rapid test terhadap tahanan bisa diketahui hasilnya dalam waktu 15-20 menit kemudian. Bila terdapat tahanan yang positif melalui rapid test maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swap untuk memastikan penularannya. "Tapi kewenangan merilis hasilnya adalah kewenangan lapas atau rutan terkait," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 24 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan dua orang petugas Rumah Tahanan (rutan) Klas 1 Pondok Bambu, Duren Sawit, positif Covid 19. Hasil itu diketahui setelah di penjara khusus wanita itu dilakukan rapid test dari sudin kesehatan Jakarta Timur.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Reynhard Silitonga mengatakan, didapatkannya hasil mengejutkan itu setelah dilakukan rapid test itu dilakukan pada 9-11 Mei 2020 lalu. "Dari hasil pemeriksaan itu diketahui dua petugas dan 24 warga binaan yang hasil rapid test-nya reaktif," katanya.
Meski begitu, Reynhard tak menjelaskan detil kenapa dua petugas dan 24 WBP menunjukkan gejala terjangkit Covid-19. Dia hanya menjabarkan 12 WBP di antaranya sudah melakukan tes swab yang diproses lewat pemeriksaan mesin polymerase chain reaction (PCR). "Dua petugas sudah melakukan isolasi mandiri di rumah, sementara 12 WBP lain diisolasi mandiri di kamar karantina sambil menunggu hasil swab," terangnya.(ifand/ruh)