Sental-Sentil

Berdamai dengan Covid-19 Tak Berarti Relaksasi PSBB

Rabu 13 Mei 2020, 06:35 WIB

TAK lama setelah Menhub Budikarya Sumadi melonggarkan atau relaksasi PSBB, Presiden Jokowi minta masyarakat berdamai dengan Covid-19. Kesannya, Presiden Jokowi pasrah. Karena vaksin Corona belum juga ditemukan, sudahlah rakyat tak perlu panik, anggap saja Covid-19 teman kita dalam keseharian.

Ketika Menhub Budikarya Sumadi merelaksasi PSBB sejak 7 Mei 2020 lalu, banyak disesalkan orang. Ketika korban paparan Covid-19 belum sama sekali menurun, sama saja relaksasi justru menggenjot populasi sang penyakit. Para ahli epidemic juga mengkhawatirkan semacam itu.

Presiden Jokowi tak keberatan dengan langkah menterinya. Soalnya Presiden kasihan, sejak di-PSBB aktivitas ekonomi banyak terhenti. Maka ibarat mengendarai mobil, tadinya 100 Km/jam di jalan tol, kini cukup 80 Km/jam saja. Maunya sih, rakyat bisa beraktivitas cari rejeki, tapi Covid-19 juga bisa ditangkal.

Mungkinkah logika ini? Justru banyak orang beraktivitas, physical distancing susah dicapai. Padahal kerumunan orang melupakan lahan potensial untuk penyebaran Covid-19. Tapi anehnya, Presiden Jokowi malah mengatakan, kita harus berdamai dengan Covid-19, selagi vaksinnya belum ditemukan. Maksudnya, Covid tak perlu ditakuti benar, tapi kita juga tetap beraktivitas seperti sedia kala.

Tapi ada pengamat politik wajah baru, mengeritik statemen Presiden Jokowi soal berdamai dengan Covid-19 secara kasar. Memangnya tak ada narasi lain, sehingga dikatakan Presiden Jokowi “ketahuan belangnya” mau lari dari tanggungjawab dalam penanggulangan Corona.

Sekretaris Presiden Bey Machmudin menjelaskan, yang dimaksud dengan “berdamai dengan Covid-19” adalah, menyesuaikan dengan kehidupan. Artinya masyarakat harus tetap bisa produktif di tengah pandemi Covid-19. "Kita berusaha agar Covid segera hilang. Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif karena Covid, menjadikan ada penyesuaian dalam kehidupan," ujar Bey.

Pihak BNPB memang juga pesimis bahwa vaksin Corona bisa ditemukan tahun 2020 ini. Paling-paling tahun 2021. Mudah-mudahan segera ditemukan vaksin tersebut. Sebab hadits Nabi mengatakan, Allah setiap menurunkan penyakit disertakan pula obat penyembuhannya. (gunarso ts)

Tags:
Sental-Sentilcovid-19psbbposkotaposkota.id

Reporter

Administrator

Editor