MEMPERTAHANKAN kemualafan adalah hal tidak mudah karena ada saja godaan dan tantangannya. Sebab itu, mereka yang sudah menjadi muslim mualaf agar konsisten karena menjadi muslim adalah hidayah dari Allah SWT.
Demikian kata H Syarif Tanudjaya, seorang muslim yang berhasil mempertahankan kemualafannya sampai usia 70 tahun sekarang ini.
"Menjadi muslim adalah hidayah dan juga rahmat dari Allah SWT. Alhamdulillah saya juga berhasil mengajak almarhumah istri yang pertama memeluk agama Islam," tutur Syarif yang merupakan keturunan Tionghoa ini.
Ia menceritakan, almarhumah istrinya, Vera adalah seorang non-muslim tadinya. Awalnya dia menolak untuk memeluk Islam karena berat dengan orang tuanya.
"Akhirnya setelah orang tuanya pergi ke Kanada menjadi imigran di sana, almarhumah istri memeluk Islam di tahun 1983, saya sendiri memeluk Islam sejak tahun 1975," ucap Syarif yang juga pengurus Himpunan Bina Muslim Indonesia (HBMI).
Syarif menjelaskan setelah istri pertamanya meninggal dunia, lalu dia menikah lagi dengan seorang wanita muslim mualaf. "Istri kedua saya bernama Ratna N Low dan dia aktif di organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI)," ucap Syarif.
Ia menambahkan dirinya menikah dengan istri keduanya tahun 2017, dan sebelum menikah dia sudah memeluk Islam. "Saya juga sebelumnya aktif di PITI," terang Syarif yang sudah dua kali menunaikan ibadah haji.
Ia merasa bersyukur bersama keluarganya yang konsisten memeluk agama Islam. "Ini merupakan hidayah dari Allah SWT," papar Syarif.
Sebab itu, lanjut Syarif, dirinya berharap kepada para mualaf untuk mempertahankan keislamannya, dan terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. (johara/ys)