Goda Janda Warung Kopi Akhirnya Lupa Pada Istri

Sabtu 09 Mei 2020, 07:20 WIB

JIKA cinta sudah melekat, phisycal distancing peduli amat! Begitulah Giyoto, 40, dari Grobogan Jateng ini. Awalnya dia hanya iseng menggoda Yanik, 32, janda pemilik warung kopi. 

Tapi, sononya mengimbangi, sehingga setelah sering langgar physical distancing dalam kamar, keduanya kabur ke Lampung.

Banyak lelaki penggemar janda, tak peduli dapat julukan “generasi penerus”. Pertimbangannya macam-macam. 

Ada yang karena menang pengalaman, ada pula karena asetnya bertebaran, ada pula karena pertimbangan goyangan. Jika alasannya yang terakhir ini, bisa sampai lupa anak bini di rumah, harus minggatpun tak jadi masalah.

Di Purwodadi Grobogan, diam-diam Giyoto tercatat sebagai pengamat janda yang militant. Bukan semua janda dalam pengamatannya, tapi khusus Ny. Yanik, yang punya warung kopi tak jauh dari rumahnya. Dia buka warung kopi seiring dengan bubarnya dengan suami perdana.

Rasa kopinya sih biasa saja, baik yang kopi luwak maupun kopi paste. Tapi pemilik warungnya itu lho, sungguh yahud dia punya penampilan. 

Wajahnya sih tidak terlalu istimewa, tapi bodinya sungguh sekel nan cemekel. Lelaki normal cap apapun pasti jadi berfikir yang mboten-mboten setiap melihat gerak langkah Yanik di seputar warung kapinya.

Awalnya Giyoto sekedar menggoda, karena dasarnya sudah kenal lama. Tetapi semakin lama kebablasan, narasinya mulai menjurus dan ternyata Yanik mengimbangi juga.

 Maka tanggung amat, ketimbang selama ini hanya wacana belaka, kenapa tidak dilanjutkan dalam karya nyata?

Malam terkutuk itu terjadi saat pengunjung warung kopi sudah sepi. Meski pun BNPB menganjurkan setiap individu jaga jarak minimal 1 meter, keduanya tak peduli lagi bahkan keduanya lalu masuk kamar. 

Maka keduanya lalu menuntaskan dahaga asmara yang sudah bertahun-tahun tak diperoleh janda Yanik.

Sejak itu asal ada peluang keduanya pun membentuk koalisi terlarang. Bini Giyoto lama-lama mendengar isyu miring tentang suaminya, sehingga dia minta Yanik meninggalkan suaminya. 

Tapi ternyata Giyoto lebih berat ke janda bahenol, sehingga tanpa menunggu perceraian keduanya kabur ke Lampung. 

Giyoto tega pada anak istrinya dan dan Yanik tega pada warung kopinya yang mulai ramai.

Ramailah wong ada yang dilihat. (jpnn/gunarso ts)

News Update