Said Iqbal. (ist)

Nasional

KSPI Menilai Rencana Kedatangan 500 TKA Asal China Melanggar Tiga Aturan

Minggu 03 Mei 2020, 14:30 WIB

JAKARTA - Konferasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengecam keras rencana masuknya 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) China ke Indonesia.  Presiden KSPI Said Iqbal menilai, masuknya TKA menciderai rasa keadilan rakyat dan buruh Indonesia.

Apalagi hal ini terjadi di tengah pandemi corona yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan jutaan buruh Indonesia terancam kehilangan pekerjaan.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa KSPI menolak masuknya TKA China  untuk bekerja di perusahaan nikel yang terdapat di Kabupaten Konawe tersebut. Pertama, melanggar status bencana yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi. 

"Di mana di saat pandemi ini, orang asing tidak boleh masuk ke Indonesia. Begitu pun sebaliknya, orang Indonesia tidak boleh pergi ke luar negeri. Maka sangat miris ketika mengetahui 500 TKA justru diizinkan bekerja di Indonesia,” tegasnya.

Kedua, melanggar Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.  "Alasan Plt Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja tidak ada tenaga kerja skills workers serta tidak ada orang Indonesia yang bersedia bekerja di perusahaan tersebut justru semakin menegaskan adanya pelanggaran terhadap UU Ketenagakerjaan," tegas Said Iqbal. 

KSPI menilai penjelasan dari Kemenaker hanya mencari-cari alasan.  Sebab di dalam UU Ketenagakerjaan, setiap satu orang TKA wajib ada tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping, yang bertujuan untuk alih teknologi dan alih keahlian dari TKA. 

Bahkan wajib dilaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh TKA tersebut. Dengan demikian, akan terjadi transfer of job dan transfer of knowledge. Maksudnya, kalau si TKA sudah selesai dalam waktru 2-3 tahun akan ada tenaga kerja asal Indonesia yang bisa menggantikannya. "Sehingga pekerjaan yang tadinya dikerjakan TKA bisa dikerjakan tenaga kerja asal Indonesia," kata Said Iqbal.(rizal/ruh)

Tags:
KSPITenaga Kerja AsingChinaposkotaposkota.id

Guruh Nara Persada

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor