JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengapresiasi dan penghargaan kepada seluruh umat beragama yang mengikuti anjuran para tokoh agama dan anjuran pemerintah untuk melaksanakan ibadah di rumah dalam rangka menerapkan physical distancing demi menghambat penyebaran Covid 19.
"Hal tersebut sebagai bentuk ketaatan beribadah sebagai umat beragama dan bentuk tanggung jawab sebagai warga negara," ucap Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi di Jakarta, Jumat (1/4/2020).
Dia mengatakan larangan beribadah di masjid dan tempat ibadah lainnya dalam kondisi pandemi Covid-19 semata untuk menjaga keselamatan jiwa, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Menjaga keselamatan jiwa (hifdzu an-nafs) merupakan salah satu kewajiban utama dalam beragama.
Zainut menjelaskan menjaga jiwa juga erat kaitannya untuk menjamin atas hak hidup manusia seluruhnya tanpa terkecuali. Hal ini tercantum dalam Al-Maidah ayat 32 yang artinya,: ”Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya“
Zainut menambahkan ada pahaman masyarakat yang salah terhadap penerapan pembatasan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yakni membandingkan terjadinya pembatasan di tempat ibadah dengan tempat lainnya seperti pabrik, pasar atau tempat berkerumun lainnya. Jika di tempat ibadah penerapannya dilaksanakan secara ketat, misal dengan digembok atau dengan tindakan pembubaran ibadah. Sementara di tempat lain dilakukan dengan longgar.
Wamenag menilai hal ini menimbulkan salah paham seakan ada diskriminasi perlakuan. Padahal seharusnya tidak dalam posisi yang diperhadapkan antara pembatasan di tempat ibadah dengan pabrik atau pasar, karena berkaitan dengan upaya penyelamatan jiwa umat manusia, sehingga harus dimaknai sebagai kewajiban dan perintah agama, yang berlaku untuk siapa saja dan dimana saja.
"Umat beragama seharusnya bersyukur karena dari sekian pembatasan yang ada, umat beragama termasuk yang paling banyak menaatinya, sehingga keselamatan akan kembali kepada dirinya," Zainut menandaskan.(johara/ruh)