JAKARTA - Lifter Indonesia, Deni mengaku kini lebih banyak fokus mengurus keluarga seraya berlatih mandiri setelah dipulangkan dari pelatnas PB PABBSI di Mess Kwini, Jakarta Pusat.
Pelatih Kepala PB PABBSI, Dirja Wihardja mengatakan bahwa pihaknya dengan terpaksa memulangkan Deni karena dinilai melanggar sejumlah peraturan atau indispliner yang ditetapkan PB PABBSI.
"Iya yang bersangkutan terpaksa kami pulangkan sejak awal Maret lalu karena ada banyak peraturan yang dilanggar selama menjalani pelatnas. Sikapnya yang suka melanggar peraturan itu, membuat kita khawatir bisa diikuti oleh para latlet lainnya. Apalagi di sini masih banyak atlet junior yang dikhawatirkan bisa jadi contoh yang gak baik dari seniornya," kata Dirja saat dihubungi Poskota.id, Rabu (29/4/2020).
Lebih lanjut, Dirja menambahkan dipulangkannya Deni dari Pelatnas, tidak menghambat berbagai aktivitas latihan para lifter selama menjalani karantina di Mess Kwini di masa pandemi virus Corona atu Covid-19.
"PB PABBSI tetap menerapkan berbagai protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Corona, seperti menjaga jarak dan cuci tangan setelah berlatih. Mungkin kendalanya kalau anak-anak sudah terlihat jenuh," jelasnya.
Sementara itu, Deni yang dihubungi secara terpisah mengaku tetap menerima keputusan dari PB PABBSI. Ia mengaku tetap mengambil hikmah setelah dirinya tidak lagi bergabung di mess Kwini.
"Saya ambil positifnya saja. Karena sekarang saya bisa lebih fokus bersama keluarga dan berlatih mandiri. Selain itu, saya juga bisa lebih leluasa memberikan ilmu untuk anak didik saya," ungkap Deni yang kini bergabung kembali di PABSI Pengprov Bengkulu.
Ia mengaku juga tetap mempersiapkan diri untuk mewakili daerahnya pada ajang PON 2020 Papua yang sebelumnya resmi diundur menjadi Oktober tahun depan.
“Perbedaan antara pelatnas dan pelatda, mungkin kalau pelatda saya bisa lebih dekat dengan keluarga," tuntasnya. (junius/ys)