KASUS baru virus corona (Covid-19) di wilayah Jakarta naik turun naik. Setelah sempat dikabarkan melambat, kini warga yang terpapar virus mematikan justru naik lagi.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, terdapat penambahan 118 kasus baru Covid-19. Pada Senin (27/4/2020) lalu ada 3.382 kasus Covid-19, kemudian Selasa (28/4/2020) bertambah menjadi 3.950 kasus.
Dari 3.950 kasus positif Covid-19, pasien sembuh tercatat 341 orang dan pasien meninggal ada 379 orang. Sementara 2.024 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 1.206 orang melakukan self isolation di rumah.
Naik turunnya kasus Covid-19 tentunya saja sudah seharusnya semua pihak lebih berdisiplin dalam menjalankan dan mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
PSBB sudah 23 hari diberlakukan di wilayah Jakarta. Fase pertama PSBB diberlakukan mulai 10-23 April 2020. Tahap pertama mandul alias kurang berhasil, per 24 April, PSBB ditambah lagi 28 hari lagi alias sampai akhir Mei 2020.
Hasilnya? Masih labil. Hari ini naik, besok turun dan besoknya kasus baru Covid-19 naik lagi. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian serius petugas yang tergabung dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Berlakukan PSBB sesuai dengan amanat. Jangan longgar atau melonggarkan aturan yang sudah digariskan, sehingga virus yang mematikan itu bisa segera berakhir.
Kabar melambat dan naiknya kasus Covid-19 di Jakarta kita harus tetap fokus mengantisipasi serta mengatasi virus corona. Semua pihak harus tetap disiplin dan mematuhi PSBB.
Semua kejadian harus menjadi bahan evaluasi bagi semua stakeholder atau pemangku kepentingan percepatan penanganan Covid-19 baik yang ada di pusat maupun daerah.
Evaluasi ini penting untuk memperkuat lagi berbagai formulasi kebijakan PSBB, sehingga kasus positif Covid-19 tidak sekadar landai atau melambat tetapi bisa menjadi nol kasus.
Kita mengajak semua pihak tetap displin dan patuh terhadap PSBB. Dengan sikap ini diharapkan bumi Jakarta segera bersih dari virus corona. @*