MUSIM Corona begini, pasangan mesum Farid (36) dengan Sumi (32), berani tabrak aturan jaga jarak. Tempatnya pun juga hanya di kebon kosong bergelar sprei. Tambah apes, saat keduanya menggeber nafsu, eh….kepergok orang mencari daun jarak untuk obat. Mereka kabur dalam kondisi bugil full.
BNPB berulangkali mengingatkan, jaga jarak minimal 1 meter antarsesama. Tapi untuk pasangan mesum, itu larangan yang berat sekali. Bagaimana harus jaga jarak sampai sebegitu jauhnya, lha wong kalau bisa malah nol Cm biar tambah anget gitu. Dan faktanya, banyak yang melanggar seruan BNPB tersebut. Jangankan jaga jarak, diminta tidak mudik saja banyak yang tak menggubris.
Jika cinta sudah melekat, ancaman virus Corona bukan lagi penghambat. Contohnya Farid warga Batin Babeko, Jambi, ini. Meski BNPB sudah berulangkali mengingatkan, jaga jarak dan sebaiknya di rumah saja, sama sekali tak digubris. Bukan untuk urusan mengisi perut, justru untuk kebutuhan yang di bawah perut. Diam-diam dia suka pergi ke Sungai Pinang, tempat kekasihnya.
Mereka memang sudah lama menjalin asmara, orangtua masing-masing juga sudah saling mengenal. Tapi pasangan itu belum sampai ke pembicaraan resmi antar-orangtua. Misalkan sudah dilamar pun kapan peresmiannya juga belum jelas, karena situasinya tak menentu. Jangankan hanya perkawinan, anggaran infrastruktur saja dialihkan pos kesehatan, karena demi tanggulangi Covid-19.
Bagi Farid-Sumi, proyek infrastruktur dan IKN boleh ditunda, tapi koalisi asmara harus jalan terus. Onward no retreat (maju terus pantang mundur) kata Bung Karno untuk menghadapi nekolim. Maka kata Farid, “Onward no retreat untuk menghadapi Dik Sumi…” Setiap ketemu, Sumi pun lalu diganyang sampai ke akar-akarnya, eh….bawah-bawahnya.
Celakanya, keduanya menuntaskan birahi bukannya di kamar atau hotel, tapi cukup di kebun dekat rumah saja. Soalnya di kamar mudah ketahuan, sedangkan di hotel semalam paling tidak Rp 250.000,- Lagi pula, musim Corona begini hotel-hotel juga pada tutup. Bahkan kata PHRI (Persatuan Hotel Republik Indonesia), gara-gara Corona 1.136 hotel terpaksa tak melayani tamu.
Demikianlah, di malam-malam tertentu Farid menuju ke rumah Sumi dengan motto, “From Batin Babeko with love.” Sepertinya dia mau niru film James Bond yang dibintangi Sean Connery. Sana pakai tembak-tembakan, di Sungai Pinang juga full tembak-tembakan. Seru pokokknya dan untuk 17 tahun ke atas pula.
Beberapa malam lalu menjelang Ramadan, Sumi – Farid kembali kencan di kebun tengah malam, disaksikan suara jengkerik dan belalang. Meski tanpa penerangan dan hanya beralaskan sprei saja, tetap asyik masyuk bagi keduanya. Padahal belalang dan jengkerik yang menyaksikan ulah mereka, saling bertanya-tanya, “Pada ngapain tuh orang?”
Yang sungguh di luar skenario mereka, di saat keduanya asyik masyuk tahu-tahu ada orang mendekati lokasi mereka untuk memetik daun jarak, karena ada anak tetangga sakit perut. Si pemetik daun jarak kaget melihat semak yang bergoyang-goyang, sementara ada suara perempuan mengaduh. “Hai pada ngapain kalian?” sergah si pencari daun jarak.
Tentu saja Farid dan Sumi kaget alang kepalang, sehingga lupa mengenakan baju dan celananya langsung berlari bugil bin gidal-gidul. Tapi dari suaranya, dikenali bahwa pelaku wanitanya adalah Sumi. Setelah berpakaian lengkap keduanya lalu disidangkan, dan mengakui segala perbuatannya. Keduanya selain dipaksa harus segera menikah, juga dikenakan hukum adat untuk cuci kampung.
Kampung dicuci, pakai sabun detergen apa sabun colek ya? (gunarso ts)