JAKARTA – Masih banyaknya masyarakat yang belum peduli dengan wabah virus Corona, membuat mahasiswa dari berbagai elemen kembali turun ke jalan, Minggu (29/3/2020).
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas, turun ke pasar Kramatjati, Jakarta Timur, untuk membagikan masker, hand sanitizer, hingga sarung tangan kepada para pedagang
Adalah BEM Universitas Yarsi, Universitas Esa Unggul, Universitas Muhamadiah Jakarta (UMJ), Uhamka, dan Universitas Trilogi, yang menggelar aksi peduli.
Mereka tergerak karena masih ada beberapa lapisan masyarakat yang benar-benar belum bisa menghindari keramaian. "Salah satu yang belum peduli adalah para pedagang di pasar Kramatjati," kata Inka Febriyanti, mahasiswa Universitas Esa Unggul, Minggu (29/3/2020).
Mahasiswa berikan masker dan hand sanitiser pada pengunjung Pasar Kramatjati.(ifand)
Dikatakan Inka, dirinya bersama beberapa rekan BEM hadir karena kecemasan pihaknya atas kondisi Indonesia. Apalagi, dalam setiap harinya, korban dari virus corona yang terus bertambah dan bahkan merenggut korban jiwa.
"Karena kekhawatiran itulah, kami ingin membekali para pedagang dengan alat pelindung diri agar mereka terhindar dari bahaya covid 19," ujarnya.
Kedepannya, sambung Inka, rekan-rekan mahasiswa akan terus hadir ditengah-tengah masyarakat khususnya para pedagang. Kehadirannya untuk memberikan imbauan dan mengingatkan mereka bahwa kesehatan lebih penting. "Karena dengan terus melakukan pencegahan nantinya bisa mencegah banyaknya masyarakat yang menjadi korban," ungkapnya.
Dalam kegiatan yang digelar pihaknya, kata Inka, rekan-rekan mahasiswa juga mengajak para pedagang dalam sosial distance. Bahkan, beberapa pembeli yang baru keluar pasar juga disemprotkan cairan desinfektan. "Kami hanya ingin tak ada lagi warga yang menjadi korban atas wabah covid 19 ini," terangnya.
Sementara itu, Sri Martini, 52, salah satu pedagang mengaku sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan. Pasalnya, memang selama ini dirinya dan pedagang lain belum terpikirkan dengan peralatan perlindungan diri. "Ya karena fokusnya jualan ya jadi begini saja, nggak pakai alat macam-macam. Nggak kepikiran sama sekali," ujarnya.
Namun ketika disinggung akan wabah virus Corona, Siti mengaku memang sangat takut lantaran sudah banyak korban. Namun karena kebutuhan dan agar kompor tetap ngebul, ia pun tetap berjualan. "Ya sangat bersyukur dengan batuan yang diberikan, beruntung masih ada yang peduli dengan kami para pedagang kecil," pungkasnya. (Ifand/tri)