Kesadaran Memproteksi Diri
PANDEMI Covid-19 telah mengguncang dunia. Penyakit ‘flu Wuhan’ yang diaki batkan virus corona dan semula menjadi epidemi di China, kini melusa menjadi pandemi atau menyebar secara global dengan cepat di berbagai negara. Total sudah 141 negara yang dilaporkan terpapar virus corona, dengan jumlah kematian mencapai 5.829 orang.
Di Indonesia, data resmi pemerintah menyatakan sudah 5 orang meninggal dunia, serta 136 orang dirawat. Kita berharap angka ini tidak bertambah meski sejumlah daerah melaporkan ada warganya yang sudah terinfeksi virus corona. Karena dampak yang ditimbulkan sangat luar biasa, bukan hanya mengancam jiwa, tapi juga membuat sektor ekonomi terpuruk.
Pemerintah pusat dan daerah sudah mengambil langkah-langkah pencegahan meluasnya Covid-19. Presiden Jokowi mengimbau karyawan bekerja dari rumah. Sedangkan Pemprov DKI telah meliburkan sekolah sekolah, menutup 30 lokasi wisata dan membatasi jumlah penumpang angkutan umum. Langkah yang dilakukan pemprov bertujuan melindungi lebih dari 10 juta warga Jakarta agar tak terpapar Covid-19.
Virus corona diketahui amat cepat bermigrasi dan menyerang tidak memilih strata, entah itu pejabat atau rakyat biasa. Sederet pejabat negara di dunia sudah menjadi korban. Di Indonesia, Covid-19 sudah menyerang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan seorang anggota DPRD DKI. Seorang dokter yang juga dosen universitas swasta di Jakarta, juga dilaporkan meninggal dunia.
Serangan virus corona yang tidak terduga, membuat semua pihak harus melakukan langkah protektif, bahkan mungkin radikal. Bagi pemangku kebijakan, diperlukan langkah agresif lintas sektoral baik tingkat pusat maupun daerah. Harmonisasi antara pusat dan daerah diperlukan dalam mengatasi masalah itu. Utamakan kepentingan rakyat.
Sedangkan bagi masyarakat, tidak perlu terlalu panik namun tetap harus waspada dengan melakukan langkah-langkah preventif. Beberapa waktu lalu di sejumlah daerah terjadi ‘panic buying’ dengan memborong sembako di swalayan-swalayan serta pasar tradisional. Pemprov DKI Jakarta telah menjamin stok sembako aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Melawan serangan virus corona, harus dilakukan secara masif dan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat. Kebijakan membatasi kendaraan umum, termasuk meliburkan sekolah harus dipahami sebagai diskresi pemerintah demi kepentingan yang lebih besar. Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan demi membebaskan negeri ini dari teror virus corona. Pandemi Covid-19 jangan dianggap remeh.
Warga wajib memproteksi diri dan keluarga dengan cara mematuhi arahan dari pemerintah. Menjaga etika di area publik seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan menjaga jarak dengan orang lain. Karena bisa saja ada warga tidak terjangkit, melainkan hanya menjadi ‘vektor’ yang menyebarkan patogen ke orang lain.
Karenanya kesadaran warga amat dibutuhkan. **