JAKARTA - Mulai Rabu (18/3/2020) hingga sampai batas waktu yang belum ditentukan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, meniadakan kegiatan kunjungan. Langkah yang dilakukan itu untuk meminimalisir penyebaran virus corona di dalam penjara.
Kalapas Narkotika Cipinang, Oga darmawan mengatakan, upaya yang dilakukan pihaknya untuk meneruskan instruksi dari Kementerian Hukum dan HAM.
Pelayanan untuk kunjungan keluarga ditiadakan hingga batas waktu yang belum ditentukan. "Hal ini sebagai langkah dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona di dalam lapas," katanya, Senin (16/3/2020).
Dikatakan Oga, selama dua hari belakangan ini, pihaknya tengah mensosialisasikan kepada keluarga narapidana mengenai kebijakan tersebut.
Diharapkan informasi ini dapat diteruskan dan disebar ke keluarga yang lain. "Senin dan Selasa ini kami sosialisasi, sehingga Rabu besok sudah tak ada lagi kunjungan keluarga," ujarnya.
Meski selama ini memang belum ada warga binaan lapas yang terjangkit virus Corona, upaya yang dilakukan pihaknya agar wabah ini tak semakin meluas.
Dengan upaya pencegahan ini diharapkan tidak terjadi penyebaran covid 19. "Ini juga untuk melindungi para warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang ada didalamnya," tambah Oga.
Sebagai gantinya Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, sambung Oga, akan menyediakan layanan telepon bagi keluarga yang hendak membesuk.
Seluruh pembicaraan antara keluarga dan WBP tersebut bakal terekam guna menghindari upaya merencanakan kecurangan. "Kita juga sedang mengupayakan layar untuk video call. Jadi WBP bisa melaksanakan dengan keluarga yang ada di luar," ujarnya.
Saat sosialisasi ini juga, Oga mengimbau keluarga WBP agar tak menyentuh benda dan barang dalam area Lapas. Pasalnya penularan penyakit dalam WBP lebih cepat dan sulit ditangani karena mereka tinggal dalam satu tempat yang sama.
"Kita juga sosialisasi agar pengunjung tidak memegang trali besi, tidak memegang handle pintu. Cukup petugas saja, jadi pengunjung tidak campur tangan," tuturnya.
Pada sosialisasi itu juga, sambung Oga, pihaknya mulai melakukan pengecekan suhu tubuh bagi keluarga WBP. Bila mereka miliki panas mencapai 38 derajat Celcius, diminta untuk pulang.
"Kita juga meminta keluarga WBP untuk rajin mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik yang sudah disediakan hingga pemberian masker," pungkasnya. (Ifand/win)