Ilustrasi.

Internasional

Dipaksa Teman Sekelas Gabung Geng Rahasia, Pelajar 17 Tahun Terjun Bebas di Mal

Jumat 06 Mar 2020, 07:05 WIB

MALAYSIA – Pelajar 17 tahun bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 di pusat pertokoan. Remaja ini sebelumnya diintimidasi dua teman sekelasnya.

China Press melaporkan insiden itu terjadi pada 2 Maret 2020 di Kulai, Johor, Malaysia.   Pemakaman dilakukan di Johor dengan dihadiri keluarga dan teman-temannya. 

Ditemani orang tua masing-masing, kedua pelaku intimidasi juga hadir dalam pemakaman itu. Mereka menyampaikan permohonan maaf kepada almarhum.

Ketika dua tersangka dan oang tuanya mendekati peti mati anaknya, orang tua korban ikut mendekat. “Jika anakmu yang melompat, apa yang kamu lakukan? Anak saya tidak punya pilihan selain melompat,”ujarnya.

 Ayah anak itu juga mengatakan selama mereka jujur, dia akan memaafkan keduanya. Sambil mengatakan hal itu, lelaki ini begitu emosional hingga nyaris kehilangan kesabarannya. Namun keluarga menahan  sambil terus menenangkannya.

Selain itu, kerabat korban mengepung kedua tersangka. Mereka berteriak menuding orang tua tersangka tidak becus mendidik anak-anaknya. Mendengar itu semua, orang tua kedua tersangka hanya bisa diam menghadapi semua itu.

Dalam keterangan pers, Kamis (5/3/2020), ibu korban mengatakan anaknya tidak menunjukkan tanda-tanda depresi hingga dia tidak tahu anaknya sering diganggu di sekolah. Dia menyebutkan diberi tahu tentang apa yang keadaan dengan teman sekelasnya setelah insiden itu terjadi.

Menurutnya, anaknya kerap mengeluh dalam obrolan kelompok dengan teman-teman sekelasnya bahwa kartu ATM-nya untuk kantin selalu dicuri. Juga anaknya memperotes adanya saus pedas yang dituang ke dalam tas sekolahnya. Anaknya itu juga mendapat cacian dari dua tersnagka pengganggu itu.

Ibu remaja itu juga mengatakan buntut ATM untuk knatin yang selalu dicuri, putranya baru-baru ini mulai membawa makan siang dari rumah. p0erempuan ini tak tahu alasannya, ia hanya mencuga anaknya ingin menurunkan berat badan.

Teman sekelas korban mengungkapkan apa yang terjadi sebelum insiden bunuh diri itu. Dia mengatakan bahwa temannya itu berulang kali diganggu teman-teman sekelas karena menolak bergabung dengan geng rahasia mereka.

Anak itu juga mengatakan bahwa korban pindah ke sekolah mereka pada Januari tahun ini kemudian dipaksa bergabung dengan geng rahasia oleh teman-teman sekelasnya.

Ia mengaku ikut dipaksa bergabung dengan geng rahasia, tetapi ia tahu cara melawannya hingga ajakan itu ditolaknya.

“Setelah saya bertengkar dengan mereka, mereka ngggak memprovokasi saya lagi. Tapi ke korban, mereka terus saja  menggertaknya," kata teman sekelas korban itu.

 

Ia  mengatakan menemani korban di sekolah. Namun ia tak tahu apa yang terjadi ketika dia tidak ada. Ia mengaku bermain basket dengan korban sehari sebelum insiden itu.

“Dia memberi tahu saya hari itu akan menjadi kali terakhir saya bermain basket dengannya. Saya nggak mikir ada yang salah dengan ucapannya," katanya. (yp)

Tags:
anak

Reporter

Administrator

Editor