JAKARTA – Sekitar 2000 warga Jakarta Pusat (Jakpus) mengungsi akibat banjir. Mereka yang terkena banjir meliputi warga di pemukiman kawasan RW 08 Komplek Sekneg dan RW 12 Komplek Direktorat Topografi (Dipo) Angkatan Darat, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih, dan di Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang.
Pemukiman warga terendam hingga ketinggian mencapai 1 meter lebih. Mereka mengungsi di beberapa lokasi yang telah disiapkan oleh pihak kelurahan setempat. Di Kelurahan Karet Tengsin, pemukiman warga di delapan RW terendam.
Lurah Karet Tengsin, Hari Ananda menjelaskan banjir di pemukiman warga di semua RW yaitu 8 RW dengan ketinggian air 20 Cm hingga 170 Cm. "Sebanyak 1.842 jiwa mengungsi tersebar di 20 lokasi penampungan seperti di Pos RW, sekolah, masjid, TPU, basemen, rumah warga dan RPTRA," jelas Hari.
Sementara itu, Camat Cempat Putih, Andri Ferdian mengatakan di wilayahnya banjir terjadi di Kelurahan Cempa Putih Barat dan Timur yang terjadi di pemukiman warga dan jalanan.
Adapun ketinggian banjir berkisar antara 20 Cm hingga 100 Cm. Sejumlah warga mengungsi akibat pemukimannya terendam.
Di Kelurahan Cempaka Putih Barat warga mengungsi di Mesjid Al Adli 22 jiwa, di RPTRA Mardani 21 jiwa. Kelurahan Cempaka Putih Timur warga mengungai di Mesjid A Taufik sebanyak 90 jiwa.
Walikota Jakpus, Bayu Meghantara mengatakan sejumlah lokasi di Jakarta Pusat kebanjiran. Seperti di Karet Tengsin, Benhil, Petamburan, Kawi-Kawi, RW 08 Komplek Setneg dan RW 12 Komplek Direktorat Topografi di Cempaka Putih.
Bayu bersama Askesra, M Fahmi dan Kasudin Lingkungan Hidup, Marsigit meninjau sejumlah lokasi banjir dan tempat pengungsian untuk.menyerahkan bantuan bagi korban banjir. Bantuan berupa beras, mie instan, air mineral, pampers dan nasi bungkus.
Kepada warga, Walikota minta agar bersabar menghadapi musibah banjir. Pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin memberikan bantuan khususnya logistik, kesehatan dan lain-lain. (tarta/win)