Ilustrasi.

Jakarta

Siswa SDN Bidara Cina Sering Pingsan, Guru pun Harus Keluar Kocek

Kamis 30 Jan 2020, 06:35 WIB

JAKARTA – Terkait siswa-siswinya banyak yang pingsan saat upacara bendera, Kepala SDN Bidara Cina 05, Sudarto, mengatakan memang wilayah itu kawasan miskin, sehingga mereka kesulitan hanya sekedar untuk sarapan. Menurut dia,  kondisi kurang mampunya warga Bidara Cina, terlihat saat musim hujan kemarin

Sudarto mengatakan, saat banjir yang lalu, sebagian besar dari mereka yang menjadi korban, akibatnya kesulitan untuk kembali mendapatkan peralatan sekolah yang terendam banjir. "Habis banjir kemarin hampir 50 persen siswa yang datang ke sekolah tak pakai seragam," sambungnya.

Sudarto menuturkan, selama ini hampir seluruh muridnya berasal dari keluarga tidak mampu yang berhak atas kartu Jakarta pintar (KJP).

Hal itu terlihat dari 90 persen siswanya yang menjadi penerima KJP. "Kebanyakan orang tua murid bekerja sebagai buruh, ibunya buruh cuci. Bapaknya buruh serabutan, ada yang sopir angkot, satpam," tuturnya.

Akan halnya kalau kejadian siswa pingsan, menurut dia, menjadi pekerjaan tambahan juga bagi para guru. Sebab, harus mengurusi mereka dan memberikan penawar agar murid yang pingsan cepat siuman dan bisa belajar lagi.

Dalam kejadian siswa SDN Bidara Cina 05 yang pingsan seperti itu, guru sebisanya memberikan minum teh atau cemilan seadanya, dan itu dibeli dari kocek para guru. “Ya dari uang pribadi para guru,” ujarnya.

Dengan menggunakan uang pribadi, guru hanya bisa menyuguhkan teh manis dan roti sebagai pengganjal perut. "Hanya ala kadarnya saja yang bisa disiapkan agar rasa lapar anak-anak bisa sedikit menghilang," tuturnya.

Sekedar informasi, wilayah Jatinegara tempat SDN Bidara Cina 05 merupakan Kecamatan urutan kedua di Jakarta Timur dengan sebaran rumah tangga miskin terbanyak, yakni 14.200. Dukungan dari pemerintah pun sangat diharapkan untuk pertumbuhan anak-anak yang ada wilayah tersebut. (Ifand/win)

Tags:
siswa pingsanbidara cina

Reporter

Administrator

Editor