TANGSEL – Wali Kota Airin berjanji memperjuangkan nasib pegawai atau tenaga kerja honorer karena mereka telah berjasa membangun Kota Tanggerang Selatan (Tangsel).
"Saya akan terus berjuang untuk membantu sekitar 8.000 tenaga kerja honorer yang nasibnya diujung tanduk sejalan dengan rencana pemerintah pusat menghapus keberadaan mereka di jajaran pemerintahan, " kata Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, Jumat (25/1/2020).
Dirinya tidak akan tinggal diam berkaitan rencana penghapusan tenaga kerja honorer, terlebih sekitar 8.000 pegawai honorer itu telah membantu jalannya roda pemerintahan sejak Tangsel berdiri.
Melihat kondisi Pemkot Tangsel sekarang ini jelas masih sangat membutuhkan pegawai . Bila mereka berhenti begitu saja dikhawatirkan jalannya roda pemerintah bakal terganggu. Penghapusan atau pemutusan kerja para pegawai honorer tak bisa dilakukan begitu saja.
"Enggak mungkin saya atau kami berdiam diri tentunya dan pasti kita pikirkan dan akan berjuang untuk keberadan tenaga honorer yang ada, " ujarnya . "Tangsel termasuk wilayah baru, usianya baru 11 tahun, saya ingat persis saat saya jadi wali kota, kita kan moratorium (penundaan), jadi tidak boleh ada penerimaan PNS atau PPPK.”
Keberadaan tenaga honorer saat ini banyak membantu untuk proses penyelenggaraan daerah otonom baru.
Menurutnya, ada solusi untuk dijadikan PPPK dan lainnya (PNS). "Nanti kita lihat lagi deh turunannya (aturannya) seperti apa," katanya yang meminta kepada para tenaga honorer untuk terus menunjukkan kualitas, profesional, kompetensi dan kemampuan kerja sehingga dapat menunjukan tidak kalah dengan ASN dan PPPK. (anton/tri)