JAKARTA – Warga RW 04 Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng mengeluhkan kondisi lingkungannya penuh tumpukan sampah pascabanjir, tepatnya di pinggir Jalan Bojong Raya RW 04 Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Selain rawan penyakit, sampah menebar bau busuk dan menyebabkan lingkungan amburadul.
"Banjir dari awal tahun lalu, tapi sampai sekarang sampahnya masih numpuk dibiarkan begini. Lingkungan di sini jadi rawan terjangkit penyakit," kata Umar, warga RW 04 Rawa Buaya di lokasi tumpukan sampah pasca banjir, Senin (20/1/2020).
Tak hanya Umar, warga lainnya juga mengeluh dan protes karena lambannya penanganan pihak terkait untuk mengangkut sumber bibit penyakit tersebut dari lokasi pinggir jalan itu.
Karena tak kunjung diangkut, setiap pejalan kaki yang melintas di dekat gunungan sampah itu harus menutup hidung karena aroma busuk menyengat dan dipenuhi kerumunan lalat.
"Pak gubernur kapan sampah pascabanjir ini diangkut? Kami tak mau lingkungan di sini jadi rawan terjangkit bibit penyakit, selain bau dan kumuh," ungkap Muh. Ilyas, warga RW 04 Rawa Buaya.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakbar, Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya segera menindak lanjuti keluhan warga RW 04 Rawa Buaya.
Slamet mengaku pihaknya terkendala untuk pengangkutan sampah di Jln Bojong Raya RW 04 Rawa Buaya karena banyaknya tanah merah dan lokasi becek.
"Kendala tanah merah dan becek di lokasi menyebabkan alat berat sovel sulit manuvernya. Tapi saya akan pinjam alat spider milik UPK Badan Air supaya mempercepat sampah diangkut dari lokasi tersebut," pungkasnya. (rachmi/tri)