Gozali suami alm. Diah Larasati.(anton)

Depok

Diah Larasati Korban Tewas Kecelakaan Bus Sempat Mengatakan Ingin Pulang ke Bima pada Putranya

Minggu 19 Jan 2020, 14:15 WIB

DEPOK –  Gozali, suami almarhum Diah Larasati, 51, satu dari tujuh orang kader posyandu Kel. Bojong Pondok Terong, Kec. Cipayung, Kota Depok yang meninggal dunia akibat kecelakaan bus di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (18/1/2020), mengaku sama sekali tidak mendapat firasat akan kepergian istrinya.

“Saya sama sekali tidak ada firasat sama sekali jika istri saya Diah Larasati akan pergi selamanya dan menjadi salah satu dari tujuh korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan di turunan Palasari II, Kec. Ciater, Subang kemarin,” ucap Gozali, 53, warga RT 04/12 Kel. Bojong Pondok Terong usai pemakaman di TPU Lio, Minggu (19/1/2020).

Gozali mengaku mendapat kabar istrinya  meninggal sekitar Pk. 17:30, sabtu petang (18/1) saat tengah bekerja. Ia ditelepon anaknya dan disuruh pulang cepat.

Dirinya langsung pulang dan tidak ada firasat,  hanya khawatir terkait kesehatan istrinya yang tensi darahnya agak tinggi setelah diperiksa dokter pada Jumat (17/1/2020).

“Tensi darah istri saya Jumat malam  memang agak tinggi dan terpaksa diantar ke dokter oleh anak saya,” ujarnya.

Namun menurutnya, salah satu anaknya Hasan Roseno (19) sempat dititipi pesan, sebelum istrinya dan rombongan  kader Posyandu, Kel. Bojong Pondok Terong pergi piknik.

“San tolong liatin baju dijemuran takut nanti hujan,” ujar ibunda Diah larasati kepada Hasan Roseno.

Pada hal saat Jumat malam saat diantar ke dokter dan sampai dirumah sudah diingatkan anaknya agar Emaknya tidak usah pergi tour ke Tangkuban Perahu.

“Emak ngak usah pergi atau berangkat saja kan masih sakit. Apalagi minggu depan katanya mau pulang kampung ke Bima, itu yang disampaikan anak saya di ruang tamu sebelum berangkat tour bersama kader Posyandu lainnya,” ujar Gozali yang juga Ketua RT 04/12.

Keinginan pulang kampung ke Bima, imbuh dia, memang sempat disampaikan kalau tidak salah 28 Desember 2019 lalu sebelum tahun baru. Bahkan, almarhum ibunya sempat bercerita cukup lama hingga larut malam kepada anak anaknya terkait kehidupan masa kecil di Bima waktu itu.

Merasa Kehilangan

Sedangkan, Sertu Jumono, anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kel. Bojong Pondok Terong, mengakui bahwa seluruh kader Posyandu baik meninggal dunia maupun luka ringan serta berat dikenalnya.

“Mereka semua warga saya. Saya sedih bukan main karena kenal satu persatu dan jelas saya merasa kehilangan, " ucap Sertu Juwono yang langsung ikut ke Subang menjemput mereka setelah mendengar bus rombongan wisata kader Posyandu Kel. Bojong Pondok Terong terjadi kecelakaan di Subang. (anton/tri)

Tags:
korbantewaspulangbimaputranya

Reporter

Administrator

Editor