CHINA – Wanita 22 tahun dan pacarnya ini tengan menjalani sidang. Mereka menelantarkan anak wanita itu tiga hari di toilet yang dikunci hingga ditemukan tewas berkubang kotoran.
Seorang wanita 22 tahun bernama Lin, dan pacarnya, Xiao, mejalani sidang pada 14 Januari 2020. Mereka dianggap membiarkan anak 2 tahun kelaparan sampai mati karena menyalahgunakan dan kelaparan putra mereka yang berusia dua tahun sampai mati setelah menguncinya di toilet selama tiga hari dengan tidak ada makanan.
Sin Chew Daily melaporkan Lin menitipkan anaknya pada kekasihnya, Xiao, karena ia harus pergi. Namun pria itu terganggu dengan keberadaan balita itu hingga menguncinya dalam toilet.
Ibu si anak kembali tiga hari kemudian. Ia mendapati anaknya itu dalam keadaan tak bernyawa di toilet. Tubuh anak yang mengurus itu kerkubang kotoran.
Petugas medis dan Departemen Pemadam Kebakaran Kota Taipei mendapat laporan tentang hal itu pada 9 November 2018 pukul 19:00. Mereka mendapati anak itu telah tewas dengan tanda trauma yang jelas.
Anak itu dinyatakan tak normal dengan berat hanya 5,7 kg di usia 2 tahun. Pemeriksaan medis menunjukkan saat ditemukan anak itu sudah tak makan selama lebih dari seminggu.
Polisi pun turun tangan melakukan penyelidikan. Diketahui bahwa ibu si anak yang bekerja sebagai staf hotel ternyata memiliki masalah ringan dengan stabilitas mentalnya.
Jadi ketika anak lelakinya itu dilahirkan, si ibu dirawat oleh kerabat dan teman-teman. Bantuan itu berhenti pada Agustus di tahun yang sama.
Lin kemudian dipaksa pindah oleh saudara lelakinya ke Taipei. Ini untuk mendukung agar anaknya terjaga saat ibunya bekerja.
Hanya saja, Lin dan kakaknya akan mengunci anak itu di toilet setiap kali si bocah menangis karena lapar atau sakit. .
Tak cuma itu, kakak beradik ini juga memukuli anak itu dengan keras laku mengurungnya. Pada September 2018, Lin bertemu pacarnya kemudian mengundang untuk tinggal bersama saudara lelakinya di kamar sewaan berukuran lima kali lima kaki persegi.
Ternyata Xiao sama saja dengan Lin. Pasangan ini akan melemparkan sisa-sisa roti kepada anak itu setiap kali si bocah ingin makanan. Bahkan setiap kali anaknya ribut, Lin ‘menangani’ anak itu dengan memasukannya ke toilet.
Tiga orang dewasa tak ini tak berhenti menyiksa bocah malang itu hingga si anak ditemukan tewas.
Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum menuduh Lin meninggalkan anak untuk waktu yang lama tanpa memberikan makanan, perawatan atau bantuan yang layak. Xiao, pacarnya, mengetahui situasi ini tetapi tidak melakukan apa pun untuk membantu. Xiao hanya bergaul dengan Lin setiap hari, menghabiskan uang mereka untuk makanan dan pelacuran.
Psangan ini menjalani sidang dengan tuntutan dari Kantor Kejaksaan Distrik Taipei untuk perkara kejahatan pengabaian dan kematian anak karena kelalaian dan penganiayaan. Jaksa juga berupaya mendakwa saudara laki-laki Lin sebagai rekan atas kejahatan tersebut. (yp)