BOGOR – Tewasnya RF (24), seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) di Villa Rambutan, Jalan Cibogo, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor di ungkap Polres Bogor.
Dari penyelidikan sementara, RF tewas diduga setelah terjadi pesta seks. Hasil pengembangan kasus ini, polisi menangkap RA alias Berod (39).
RA merupakan laki-laki terakhir yang bersama korban, ditangkap aparat Polres Bogor di sebuah kos-kosan di wilayah Bandung, Jawa Barat. Dia diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap RA.
Kapolsek Megamendung, AKP Budi Santoso kepada wartawan mengatakan, Berod yang sudah berstatus tersangka, merupakan pria yang berkencan dengan korban.
Selain tersangka yang berpasangan dengan korban, didalam villa ini juga terdapat dua pasangan lain yang juga pesta seks.
"Ada tiga pasangan muda-mudi yang menggelar pesta mesum di Villa Rambutan di Megamendung. Pelaku Berod, sehari-harinya adalah pedagang cilok," kata AKP Budi Jumat (17/1/2020) kepada wartawan.
Ditambahkan, RF merupakan warga Kabupaten Cianjur. Korban merantau ke Bogor dan berprofesi sebagai wanita penjaja cinta.
Jasad RF ditemukan tewas oleh SP, penjaga Vila Rambutan. Saat ditemukan, jasad korban tanpa busana dengan posisi terlentang berada di atas kasur.
"Jasad korban oleh pelaku lalu ditutupi selimut. Kasus ini terjadi pada pukul 05.00 WIB subuh, jelang tahun baru,"ujarnya.
Penjaga Vila Rambutan SP yang meminta bantuan warga ketika mengetahui kejadian ini, lalu membawa korban ke RSUD Ciawi dan menghubungi polisi.
AKP Budi menegaskan, hasil olah TKP kasus pembunuhan ini dilakukan tim dari Polres Bogor dan Polsek Megamendung.
"Atas laporan warga Jalan Cibogo, Desa Cipayung. Polsek Megamendung dan Polres Bogor membentuk tim reserse mobil (Resmob) untuk mencari penyebab kematian korban dan memburu pelaku pembunuhan,” kata Kapolsek Megamendung AKP Budi Santoso.
Sementara pelaku RA alias Berod, pedagang cilok yang ditangkap di wilayah Bandung mengaku, ia tidak tau jika RF, wanita yang ia kencani sudah meninggal dunia.
Menurut tersangka, pasangan mesumnya itu, diletahui hanya pingsan. Saat tak sadarkan diri, ia menghentikan hubungan seksnya.
"Kami tiga pasangan di dalam villa. Tiga cewek yang kami tau sebagai PSK ini kami booking semalam. Setelah masing-masing milih pasangan, lalu kami masuk kamar. Menjelang tengah malam, dia pingsan. Jelang subuh saya tutup badannya dengan selimut, karena posisinya lagi telanjang.
Kalau dia meninggal dunia, saya sudah ngga tau, karena saya sudah tinggalin villa," kata tersangka.
Atas pengakuan tersangka, polisi kini mendalami keterangan, guna mengungkap apa yang di makan dan di minum korban saat berhubungan badan. (yopi/tri)